• rss

Terapi Ozon untuk Kesehatan

arsip kula|Sabtu, 06 November 2010|11.33
fb tweet g+
Terapi ozon digunakan sebagai alternatif ataupun komplementer untuk mengoptimalkan fungsi organ tubuh. Terapi ozon dapat digunakan sebagai terapi pencegahan atau pengobatan.

Terapi ozon ditemukan pertama kali di Jerman oleh Christian Friedrich Schoenbien pada tahun 1840 yang kemudian dikembangkan dan dipublikasikan dalam bidang kedokteran bedah oleh Prof. Dr Erwin Payr tahun 1935. tahun 1972 didirikan Medical Ozone Society Jerman. International Ozone Association yang berkedudukan di Prancis, telah berkembang ke Amereika, Canada, Asia, bahkan Timur Tengah.

Berikan Oksigen
Setiap sel tubuh memerlukan kecukupan oksigen untuk dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
Ozon merupakan produk gas yang dibuat menggunakan alat khusus-ozon-generator-yang mengubah oksigen (O2) menjadi ozon (O3).
Terapi ozon memberikan oksigen langsung ke tubuh untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah sehingga dapat memperlancar sirkulasi darah dan metabolisme tubuh, serta meningkatkan antioksidan di dalam tubuh. Oleh karena itu, terapi ini dapat menjadi terapi pendukung untuk memperoleh kulit yang sehat, kencang, dan cerah.

Semua Usia
Menurut Dr. med. dr. Henny Josana Sylviana, BCCT dari Revital Clinic Bandung, ozon di sisi adalah campuran oksigen musrni dengan ozon yang kandungannya 0,05 persen. Ozon gampang menyatu dengan darah merah (haemoglobin) menjadi oksihaemoglobin, sehingga memudahkan sel darah merah melepaskan oksigen secara menyeluruh ke seluruh tubuh, juga meningkatkan sel metabolisme dari darah merah tersebut dan mengaktifkan kerja enzim 2,3- DPG (2,3- Dyphosphoglycerate) yang menghasilkan ATP (energi).
Dengan demikian, ia mampu mentransfer oksigen ke seluruh jaringan tubuh dengan mudah. Karena sifatnya demikian, ia dapat memperbaiki gangguan peredaran darah baik sentral maupun periver. Oleh karena itu, terapi ozon bisa diberikan kepada pasien stroke, vertigo, gangguan jantung koroner, pasien dengan gangguan peredaran darah, dan diabetes melitus (DM).

Manfaat lain dari terapi ozon adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan cara meningkatkan antioksidan dalam tubuh sehingga dapat menangkal radikal bebas. Dengan demikian, terapi ini bermanfaat bagi pasien alergi seperti asma, terutama pada anak-anak.
Ozon mempunyai antibakteri, antivirus, dan antijamur sehingga bisa digunakan pada pasien yang luka infeksi, gangren pada pasien diabetes yang sukar sembuh. Dengan terapi ozon, pasien diabetes terkadang dapat menghindari amputasi.

Terapi ozon baik untuk semua usia, khusus untuk anak-anak yang alergi. Terapi ini baik bagi yang sehat maupun yang sakit.

Melalui Darah
Terapi ozon merupakan metode. Darah pasien ditarik melalui satu lengan, diproses dengan ozon dan difilter di luar tubuh, kemudian disirkulasikan kembali melalui lengan lain. Proses ini berlangsung terus-menerus selama lebih dari 20 menit, bergantung keadaan pasien. Saat terapi akan terlihat perubahan warna darah yang semula merah tua berubah menjadi merah terang karena diperkaya dengan oksigen.

Secara sistematik, terapi ozon ini mampu mencapai semua organ dan mengoptimalkan fungsi-fungsi dari organ tubuh tersebut. Cara kerja terapi ozon sama seperti transfusi darah. Pasien diambil darah sebanyak 50-100 cc yang dimasukkan ke dalam kantong darah, kemudian ditambahkan ozon medis dengan cara disuntikan ke dalam kantong darah tersebut. Maka darah berubah warnanya jadi lebih terang, kemudian diinfuskan kembali ke dalam tubuh (autohemotranfusi). Seluruh peralatan hanya sekali pakai dan menggunakan kualitas terbaik.
Untuk mencapai target yang optimal, umumnya dibutuhkan 10 kali terapi.

Menurut Dr. med. dr. Henny Josana Sylviana, BCCT dari Revital Clinic Bandung, terapi ozon tidak menyebabkan ketergantungan karena yang dimasukkan adalah oksigen.
(Ida Farida Suliztiarto/PR)