Beberapa Tipe atau Jenis Demam

Beberapa tipe yang mungkin kita jumpai, antara lain :

1. Demam Septik:
Pada tipe demam septik, suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal dinamakan juga demam hektik.

2. Demam Remiten:
Pada tipe demam remiten, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.

3. Demam Intermiten:
Pada tipe damam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

4. Demam Kontinyu:
Pada tipe demam kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

5. Demam Siklik:
Pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
Suatu tipe demam kadang-kadang dapat dihubungkan dengan suatu penyakit tertentu, seperti misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas, misalnya : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing atau malaria; tetapi kadan-kadang sama sakit, biasanya digolongkan sebagai influenza atau common cold. Dalam peraktek 90 % dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influenza atau penyakit virus sejenis lainnya. Namum hal ini tidak berarti bahwa kita tidak harus tetap waspada terhadap suatu infeksi bakterial.

Kausa demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, karena keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat. Juga gangguan pada pusat regulasi suhu sentral dapat menyebabkan peninggian temperatur seperti pada heat stroke, perdarahan otak, koma atau gangguan sentral lainnya. Pada perdarahan internal pada saat terjadinya reabsorpsi darah dapat pula menyebabkan peningkatan temperatur. Kemungkinan beberapa hal secara khusus perlu diperhatikan pada demam, adalah cara timbul demam, lama demam, sifat harian demam, tinggi demam dan keluhan serta gejala lain yang menyertai demam. Demam yang tiba-tiba tinggi lebih sering disebabkan oleh penyakit virus.

Arsip Blog Model Scroll

Tampilan arsip blog standard Blogger biasanya tidak menggunakan fungsi scroll. Sehingga apabila jumlah arsip/posting sudah cukup banyak, akan memanjang ke bawah. Itu terlihat sangat menghabiskan tempat. Untuk terlihat lebih irit/minimalis dalam penempatan arsip blog.Kita tinggal menambahkan script berikut:

<div style='overflow:auto; width:ancho; height:200px;'> dan </div>

Berikut cara menambahkannya:
- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari)
Cari kode yang mirip di bawah ini :

<b:widget id='BlogArchive2' locked='false' title='Arsip Blog' type='BlogArchive'>
<b:includable id='main'>
<b:if cond='data:title'>
<h2><data:title/></h2>
</b:if>
<div class='widget-content'>
<div id='ArchiveList'>
<div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
<b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'>
<b:include data='data' name='interval'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
<b:include data='data' name='flat'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
<b:include data='data' name='menu'/>
</b:if>
</div>
</div>
<b:include name='quickedit'/>

Kalau sudah ketemu sisipkan/tambahkan script yang berwarna merah di atas tadi. Hasilnya akan seperti ini:

<b:widget id='BlogArchive2' locked='false' title='Arsip Blog' type='BlogArchive'>
<b:includable id='main'>
<b:if cond='data:title'>
<h2><data:title/></h2>
</b:if>
<div class='widget-content'>
<div style='overflow:auto; width:ancho; height:200px;'>
<div id='ArchiveList'>
<div expr:id='data:widget.instanceId + &quot;_ArchiveList&quot;'>
<b:if cond='data:style == &quot;HIERARCHY&quot;'>
<b:include data='data' name='interval'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;FLAT&quot;'>
<b:include data='data' name='flat'/>
</b:if>
<b:if cond='data:style == &quot;MENU&quot;'>
<b:include data='data' name='menu'/>
</b:if>
</div>
</div></div>
<b:include name='quickedit'/>

Keterangan: tulisan/angka yang berwarna biru (200), itu adalah ukuran ketinggian scroll. Kita bisa menggantinya sesuai keinginan.

Sekian dulu, selamat mencoba.

Dinamika Kebudayaan

Dinamika kebudayaan disebut juga proses pergeseran masyarakat dan kebudayaan melalui proses enkulturasi, evolusi kebudayaan, divusi kebudayaan, akulturasi, asimilasi dan pembaruan/inovasi.

Enkulturasi
Enkulturasi suatu pembudayaan adalah proses mempelajari penyesuaian alam pikiran serta sikap dan tindakan seseorang terhadap adat, sistem norma dan peraturan yang berlaku dalam sistem kebudayaan.

Proses enkulturasi bilateral dimulai dengan meniru berbagai macam perilaku dimotivasi dan diinternalisasikan ke dalam kepribadianya.
- Secara sengaja, contoh: di keluarga, anak mencontoh perilaku orang tua.
- Tidak sengaja, contoh: menemukan sikap atau perilaku di luar lingkungan (dalam pergaulan).
- Kelembagaan, melalui pendididkan di sekolah yang dibuat dan diajarkan norma-norma pergaulan.

Divusi Kebudayaan
Divusi adalah proses penyebaran unsur sosbud lebih luas sehingga mengakibatkan dimana sunsur-unsur itu timbul unsur yang menyebar antara lain: pencaharian, bahasa dll. Devusi kebudayaan berlangsung melalui beberapa cara:
- Migrasi penduduk;
- Dibawa oleh orang-orang tertentu;
- Melalui pertemuan-pertemuan antar individu dari kelompok.

Akulturasi Kebudayaan
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul bila satu kelompok manusia dengan satu kebudayaan tertentu dihadapkan atau dimasuki unsur-unsur budaya asing, sehingga lambat laun diterima dan diolah dalam budaya sendiri tanpa menghilangkan kepribadian budaya itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi berlangsungnya suatu akulturasi:
- Unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima dan sukar diterima oleh masyarakat penerima.
- Unsur-unsur kebudayaan yang mudah diganti atau diubah, dan unsur-unsur apa yang tidak mudah diganti atau diubah oleh unsur-unsur budaya asing.
- Individu-individu yang suka dan cepat menerima dan individu-individu yang sukar dan lambat menerima unsur-unsur kebudayaan asing.

Asimilasi Kebudayaan
Asimilasi adalah suatu bentuk proses sosial ketika dua atau lebih individu atau kelompok saling menerima pola prilaku masing-masing sehingga menjadi kelompok dengan pola prilaku baru yang terpadu penyebabkan:
- Ada bermacam-macam golongan manusia beda budaya;
- Kelompok manusia yang bergaul, intensitas yang tinggi dan relatif lama;
- Sifat khas budaya masing-masing berubah menjadi budaya campuran.

Pembaruan atau Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal. Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk memulai aktivitas sehingga melahirkan suatu penemuan baru yaitu:
- Kesadaran setiap anggota masyarakat akan kekurangan akan kebudayaan.
- Kualitas orang yang mempunyai keahlian dalam suatu kebudayaan.
- Sistem perangsang bagi orang agar mau menciptakan sesuatu yang baru dalam masyarkat.

Evolusi Sosial Budaya
Evolusi atau evolution adalah perubahan suatu gejala/Fenomena yang berlangsung sangat lambat. Sesuai dengan perkembangan perubahan manusia.

Kalah Karena Tergoda Rampasan Perang

(Oleh: H. Usep Romli H.M., Pikiran Rakyat)

Tsauban, maula (orang yang diperwakilkan) Rasulullah saw. mengisahkan beberapa peristiwa mengandung hikmah, yang dialami bersama Rasulullah saw. Antara lain, pada suatu hari, Rasulullah saw. mendoakan semua keluarganya, termasuk Fatimah, dan lain-lain.

Tsauban bertanya, “Ya Nabiyullah, apakah saya juga termasuk yang tuan doakan bersama anggota keluarga tuan yang mulia itu? “Ya, Tsauban, jawan Rasulullah. “Selama engkau hidup mandiri, tidak berdiri di depan pintu rumah orang untuk meminta-minta, dan menengadahkan tangan ke hadapan seorang amir (penguasa) memohon sesuatu”.

Beberapa waktu setelah terjadi Perang Uhud pada tahun ketiga Hijrah, kaum muslimin Madinah dilanda kesedihan mendalam. Mereka kehilangan tujuh puluh sahabat, saudara, dan kenalan dekat, di antaranya Hamzah bin Abdul Mutalib, yang bergelar “Singa Allah”.

Semua itu terjadi akibat sebagian pasukan Islam mengabaikan perintah Rasulullah saw. terutama pasukan artileri (pemanah) yang ditempatkan di Bukit Rumat, di sisi Padang Uhud tempat pertempuran berkecamuk.

“Siagalah di situ, menjaga pasukan musuh yang kemungkinan masuk dari arah belakang,” demikian instruksi Rasulullah saw., yang terjun langsung memimpin pasukan infantri berlaga melawan pasukan kafir Quraisy.

Strategi itu sangat tepat, pasukan kavaleri Quraisy pimpinan Khalid Walid, tidak dapat masuk memberi bantuan. Mereka tertahan oleh pasukan artileri Muslim dengan tembakan panahnya yang terarah ke sasaran. Bahkan, ketika pasukan ontaneri Quraisy terdesak ke kaki Gunung Uhud.
Pertempuran usai sudah dengan kemenangan pasukan Islam. Pasukan Quraisy berlarian menyelamatkan diri ke lereng Gunung Uhud. Mereka meninggalkan segala harta milik mereka, pedang, tombak, tameng, kuda, serta perhiasan dan segala simbol kemegahan militer yang lazim dibawa ke medan perang kala itu.

Sambil mengejar sisa-sisa pasukan yang masih mencoba melawan atau bertahan, pasukan Islam mengumpulkan ganimah, harta rampasan perang yang berserak-serak di antara mayat bergelimpangan dan genangan darah.

Tiba-tiba pasukan artileri di Bukit Rumat tergoda oleh limpahan ganimah. Mereka lupa terhadap kewajiban menjaga posisi belakang. Apalagi pasokan kavaleri Khalid bin Walid sudah tidak kelihatan. Mereka menduga pasukan Khalid sudah kabur duluan setelah melihat kekalahan telak pasukan Quraisy.

Maka, mereka segera berhamburan turun. Ikut menyerbu ganimah. Saat itulah pasukan berkuda Khalid yang ternyata bersembunyi di balik pohon-pohon kurma, datang menerjang. Pasukan Islam sangat terkejut. Kalang kabut memberikan perlawanan seadanya. Gugurlah 70 prajurit. Rasulullah saw. sendiri terluka, dua giginya tanggal kena lemparan senjata.

Konsolidasi pasukan seadanya Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Talib, berhasil menangkal kekalahan lebih telak, kepulangan ke Madinah, diiringi dukacita mendalam.
Beberapa orang Muhajirin berkata, “Seandainya kita tahu apa harta paling berharga daripada emas perak, niscaya kekalahan di Uhud tidak akan terjadi. Kita tidak akan turun dari bukit, untuk ikut memburu ganimah”.

Mendengar hal itu, Umar yang berada dekat mereka, menyatakan, “Perbincangan kalian akan ditanyakan kepada Rasulullah saw”.

Umar segera mencari Rasulullah saw. yang sedang berjalan diiringi Tsauban. Setelah bertemu, Umar menyampaikan segala apa yang dipermasalahkan para Muhajirin veteran Perang Uhud tadi.

Sambil tersenyum, Rasulullah menjawab, “Harta yang lebih berharga daripada emas dan perak, adalah apabila kalian memiliki lidah yang selalu menyebut nama Allah, qalbu yang selalu bersyukur, dan seorang istri mukminah yang mendorong kalian untuk tetap menjadi orang mukmin”.

--Sumber, “Hilyatul Aulia” karya Abu Na’aim--

Sasakala Gunung Tampomas (versi lain)

Gunung tersebut merupakan gunung yang paling tinggi di bumi Sumedang, menyimpan mitos yang belum terungkap. Kisah yang telah diwariskan secara turun temurun menuturkan Gunung tersebut ratusan tahun dipandang sebagai tempat kekuatan gaib. Orang pertama yang menginjakan kaki di gunung tersebut adalah Prabu Sokawayana (putra Prabu Guru Haji Adji Putih) yang kedua, atau adik kandung Prabu Tadjimalela. Beliau mengadakan perjalanan keliling ke daratan tinggi tersebut atas perintah ayahnya agar memperluas wilayah pemukiman di sekitar kaki gunung tersebut.

Kemudian mendirikan Medang Kahiyangan artinya tempat ngahiyang atau tilem. Dalam perkembangannya tempat tersebut disucikan menjadi tempat keramat yang memiliki kekuatan gaib. Bagi seseorang yang menyempurnakan ilmu disitu akan mampu ngahiyang atau hilang tanpa bekas. Memasuki abad ke-XVIII, gunung tersebut akan meletus bahkan penduduk di sekitarnya diguncang gempa. Pangeran Sumedang datang ke gunung tersebut untuk melakukan deteksi kebatinan, dengan menancapkan keris pusaka Kujang Emas ditengah-tengah puncaknya. Kemudian setelah itu dari perut gunung mengeluarkan aip panas yang mengalir ke kawasan Conggeang dan sekitarnya.

Sejak itu pula gunung tersebut dikenal dengan Gunung Tampomas, diambil dari perkataan “tanpa kujang emas) akan meletus.

Membuat Read More Otomatis di posting Blog

Postingan kali ini mengenai Cara Membuat Readmore atau Baca Selengkapnya pada postingan blog secara otomatis. Dengan adanya readmore otomatis, kita bisa menentukan berapa ketinggian dan lebar penggalan postingan dan image yang akan muncul pada halaman pertama blog kita sehingga terlihat rapi dan menarik.

Berikut langkah–langkah dalam membuat read more otomatis:
- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Letakkan kode berikut ini tepat diatas kode </head> :

<script type='text/javascript'> var thumbnail_mode = &quot;no-float&quot; ; summary_noimg = 450; summary_img = 360; img_thumb_height = 120; img_thumb_width = 150; </script>
<script type='text/javascript'>
//<![CDATA[
/******************************************
Auto-readmore link script, version 2.0 (for blogspot)
(C)2008 by Anhvo
visit http://en.vietwebguide.com to get more cool hacks
********************************************/
function removeHtmlTag(strx,chop){
if(strx.indexOf("<")!=-1)
{
var s = strx.split("<");
for(var i=0;i<s.length;i++){
if(s[i].indexOf(">")!=-1){
s[i] = s[i].substring(s[i].indexOf(">")+1,s[i].length);
}
}
strx = s.join("");
}
chop = (chop < strx.length-1) ? chop : strx.length-2;
while(strx.charAt(chop-1)!=' ' && strx.indexOf(' ',chop)!=-1) chop++;
strx = strx.substring(0,chop-1);
return strx+'...';
}
function createSummaryAndThumb(pID){
var div = document.getElementById(pID);
var imgtag = "";
var img = div.getElementsByTagName("img");
var summ = summary_noimg;
if(img.length>=1) {
imgtag = '<span style="float:left; padding:0px 10px 5px 0px;"><img src="'+img[0].src+'" width="'+img_thumb_width+'px" height="'+img_thumb_height+'px"/></span>';
summ = summary_img;
}
var summary = imgtag + '<div>' + removeHtmlTag(div.innerHTML,summ) + '</div>';
div.innerHTML = summary;
}
//]]>
</script>

(Catatan) Untuk yang sudah pernah menggunakan read more versi lama (manual), sebaiknya dikembalikan dulu kodenya seperti semula. Hapus kode yang ditandai dengan warna biru di bawah ini, sesuaikan dengan template kita, karena setiap template berbeda - beda :

<div class='post-header-line-1'/>
<div class='post-body'>
<b:if cond='data:blog.pageType == "item"'>
<style>.fullpost{display:inline;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<b:else/>
<style>.fullpost{display:none;}</style>
<p><data:post.body/></p>
<a expr:href='data:post.url'>Readmore</a>
</b:if>
<div style='clear: both;'/>

sehingga sekarang hanya ada satu <data:post.body/>

- Kemudian hapus kode :

<data:post.body/> atau <p><data:post.body/></p>

- Ganti kode tersebut dengan kode berikut ini :

<b:if cond='data:blog.pageType != "item"'>
<div expr:id='"summary" + data:post.id'><data:post.body/></div>
<script type='text/javascript'>createSummaryAndThumb("summary<data:post.id/>");</script>
<span class='rmlink' style='float:right'><a expr:href='data:post.url'>Read More ... <data:post.title/></a></span>
</b:if>
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/></b:if>

- Kemudian Simpan Template.

Keterangan:
• summary_noimg = 450 –-> untuk tinggi postingan tanpa gambar.
• summary_img = 360 –-> untuk tinggi postingan dengan gambar.
• img_thumb_height = 120 –> tinggi gambar.
• img_thumb_width = 150 –> lebar gambar.
• Read More… –> bisa kita ganti dengan tulisan Baca Selengkapnya / Baca Selanjutnya / atau apa saja yang diinginkan.

Silahkan atur sesuaikan dengan template-nya. Selamat mencoba

Kampung Mahmud (Kabupaten Bandung)

Lokasi: RW 04 Desa Mekarrayahu, Kecamatan Margaasih, kabupaten Bandung.
Dikampung Mahmud hanya terdapat dua RT, yakni RT 01 dan RT 02.

Batas Wilayah: Utara; Sungai Citarum baru, timur; Sungai Citarum lama, selatan; Sungai Citarum lama, barat; Sungai Citarum lama

Sekilas: Pada abad kelima belas, Eyang Dalem Abdul Manaf yang keturunan Sultan Mataram pergi ke Mekah dan kembali dengan membawa segenggam tanah. Tanah itu kemudian diletakkan di wilayah rawa yang angker di pinggir Sungai Citarum, yang kemudian berkembang menjadi Kampung Mahmud.
Warga kampung ini dilarang membuat sumur, tembok dan kaca, karena tanahnya labil yang berasal dari rawa. Dia pung melarang memelihara ternak angsa dan kambing, atau memiliki beduk dan gong untuk menghindarkan masyarakat dari penjajah.

Mata pencaharian penduduk adalah bertani, memproduksi mebel, konveksi, dan lain-lain. Kesenian khas adalah kasidah. Upacara adat di kampung ini adalah perkawinan, kehamilan, kematian, membangun rumah, dan memandikan keris. Masyarakat Kampung Mahmud beragama Islam dengan kepercayaan terhadap karuhun yang kental. (Pikiran Rakyat)

Soemedang Tempo Doeloe (gambar/image)


limgga

lingga



djembatan kereta api tjikoeda

djembatan kereta api tjikoeda


tjimalaka

tjimalaka dan pabrik minyak sereh



tjipanteneun

talaga tjipanteneun


bank pindjaman

kantor bank pindjaman



tjadas pangeran

tjadas pangeran

Daftar URL Blog ke Mesin Pencari (Search Engine)

Supaya blog kita, bisa dan cepat ter-index mesin pencari (search engine). Kita terlebih dahulu harus mendaftarkan URL blog ke layanan/situs penyedia mesin mencari (search engine). Jumlah mesin mencari (search engine) sangat banyak, diantaranya Google, Yahoo, dan Msn. Berikut, cara daftar ke ketiga mesin pencari (search engine) tadi.

Google
Silahkan kunjungi >> http://www.google.com/addurl/, isi form yang sudah disediakan: Isi dengan URL blog (ingat!! Dibelakangnya tambahkan tanda garis miring “/”), comments Isi dengan keyword atau kata kunci yang berhubungan dengan blog kita, isi kotak kosong dengan huruf Verifikasi yang tersedia, klik tombol Add URL.

Yahoo
Untuk mendaftarkannya, kita harus memiliki dulu akun Yahoo. Kalau sudah memiliki akun Yahoo, langsung saja kunjungi >> https://siteexplorer.search.yahoo.com/submit. Apabila sudah login, masukkan URL blog di kolom yang sudah disediakan, kemudian klik tombol Add URL. Apabila ingin sekalian memasukan alamat feed-nya, hanya menambahkan atom.xml di belakang URL blog kita, contoh: http://blogkita.blogspot.com/atom.xml

Msn
Silahkan kunjungi >> http://search.msn.com/docs/submit.aspx?FORM=WSDD2. Isi huruf Verifikasi dan URL Blog pada kotak yang tersedia, kemudian klik tombol Submit URL. SELESAI

Pemimpin, Contohlah Umar bin Abdul Aziz

(Oleh: Hj. Nunung Karwati, Pikiran Rakyat)

Suatu kenyataan yang membuat hati miris telah terjadi beberapa tahun belakangan ini. Puluhan pejabat publik banyak dijebloskan ke penjara karena melakukan korupsi uang negara dengan motif yang bermacam-macam.

Bila merujuk semua itu, bisa ditarik benang merah bahwa mereka melakukan penyelewengan terhadap kewenangan yang mereka emban. Mungkin ada baiknya para pejabat di Indonesia belajar pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Dia menjadi khalifah pada usia 37 tahun dan memerintah pada tahun 99 H.

Pada saat diangkat menjadi khalifah, Umar justru menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menginginkan posisi khalifah. Oleh karena itu, di hadapan rakyat sesaat setelah dibaiat ia berkata, “Saudara-saudara sekalian, saat ini saya batalkan pembaiatan yang saudara-saudara berikan kepada saya, dan pilihlah sendiri khalifah yang kalian inginkan selain saya.” Akan tetapi, rakyat tetap pada keputusannya membaiat Umar bin Abdul Aziz.

Sebagai seorang keturunan Al Faruq Umar bin Khathab, Umar bin Abdul Aziz memiliki kesamaan sifar dengan kakek buyutnya itu. Setelah menjadi khalifah, Umar segera menetapkan beberapa kebijakan yang tidak biasa dilakukan raja-raja Dinasti Umayyah sebelumnya.

Kebijakan pertama yang diambil adalah menolak kendaraan dinas. Umar memilih menggunakan unta miliknya, dibandingkan dengan unta dinas yang berikan negara. “Bawa unta itu ke pasar dan juallah, lalu hasilnya penjualan simpan di baitull mal. Saya cukup naik hewan tunggangan milik sendiri,” ujarnya.

Amir bin Muhajir menceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz akan menyalakan lampu milik umum jika pekerjaannya berhubungan dengan kepentingan kaum Muslimin. Ketika urusan kaum Muslimin selesai, maka dia akan memadamkannya dan segera menyalakan lampu miliknya sendiri.

Khalifah Umar juga tidak gila harta. Sebelum menjadi khalifah keluarganya memiliki kebun kurma yang memberikan penghasilan 50.000 dinar setiap tahunnya Abu Ja’far al-Manshur pernah bertanya kepada Abdul Aziz tentang kekayaan Umar bin Abdul Aziz.
“Berapa kekayaan ayahmu saat mulai menjabat sebagai khalifah?” Abdul Aziz menjawab, “40.000 dinar.” Ja’far bertanya lagi. “Lalu berapa kekayaan ayahmu saat meninggal dunia? Jawab Abdul Aziz, “400 dinar. Itu pun kalau belum berkurang.” Bukannya bertambah, harta khalifah justru berkurang.

Bahkan, suatu ketika Maslamah bin Abdul Malik menjenguk Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit. Maslamah melihat pakaian Umar sangat kotor. Ia berkata kepada istri Umar, “Tidakkah engkau cuci bajunya?” Fatimah menjawab, “Demi Allah, dia tidak memiliki pakaian lain selain yang ia pakai.”

Ketika salat Jumat di mesjid, salah seorang jemaah bertanya, “Wahai amirulmukminin, sesungguhnya Allah telah mengaruniakan kepadamu kenikamatan. Mengapa tak mau engkau pergunakan walau sekedar berpakaian bagus?” Umar bin Abdul Aziz berkata, “Sesungguhnya berlaku sederhana yang paling baik adalah pada saat kita kaya dan sebaik-baiknya pengampunan pada saat kita berada pada posisi kuat.”

Seorang pelayan Umar, Abu Umayyah al-Khashy berkata, “Saya datang menemui istri khalifah dan dia memberiku makan siang dengan kacang adas, saya katakan kepadanya, “Apakah setiap hari tuan makan dengan kacang adas?” Fatimah menjawab, “Wahai anakku, inilah makanan tuanmu amirulmukminin.” Amr bin Muhajir berkata, “Uang belanja Umar bin Abdul Aziz setiap harinya hanya 2 dirham.”

Wahib al-Wadud mengisahkan, suatu hari beberapa kerabat Umar bin Abdul Aziz dari Bani Marwan datang, tetapi Umar tak bisa menemui mereka. Lalu mereka menyampaikan pesan lewat Abdul Malik. “Tolong katakan kepada Ayahmu bahwa para khalifah terdahulu selalu memberi keistimewaan dan uang kepada kami, karena mereka tahu kedudukan kami. Sementara ayahmu kini telah menghapusnya.”

Abdul Malik menemui ayahnya. Setelah kembali. Abdul Malik menyampaikan jawaban Umar bin Abdul Aziz kepada mereka, “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar, jika aku mendurhakai Tuhanku. “Itu adalah kutipan surat Al-an’am ayat 15. bila semua pejabat kita seperti ini, tidak akan ada perilaku nepotisme di negara kita.
Amr bin Muhajir meriwayatkan, suatu hari Umar bin Abdul Aziz ingin makan apel, kemudian salah seorang anggota keluarganya memberi apel yang diinginkan. Lalu Umar berkata. “Alangkah harum aromanya. Wahai pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya kepadanya bahwa hadiah
Yang dikirim telah sampai”

“Wahai amirulmukminn, orang yang memberi hadiah apel itu tak lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah saw. juga menerima hadiah yang diberi orang lain kepadanya?”

Umar bin Abdul Aziz menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah suap.”

Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz sangat memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan tegaknya keadilan Fatimah binti Abdul Malik pernah menemukan suaminya sedang menangis di tempat biasa Umar melaksanakan salat sunah. Fatimah berusaha membesarkan hatinya. Umar bin Abdul Aziz berkata, “Wahai Fatimah, sesungguhnya saya memikul beban umat Muhammad dari yang hitam hingga yang merah. Dan saya memikirkan persoalan orang-orang fakir dan kelaparan, orang-orang sakit dan tersia-siakan, orang-orang yang tak sanggup berpakaian dan orang yang tersisihkan, yang teraniaya dan terintimidasi, yang terasing, dan tertawan dalam perbudakan, yang tua dan yang jompo, yang memiliki banyak kerabat tetapi hartanya sedikit, dan orang-orang serupa dengan itu di seluruh pelosok negeri. Saya tahu dan saya sadar bahwa Tuhanku kelak akan menanyakan hal ini pada hari kiamat. Saya khawatir saat itu saya tidak memiliki alasan yang kuat di hadapan Tuhanku. Itulah yang membuatku menangis.”
Sikapnya yang zuhud serta kepeduliannya kepada rakyat telah mengantarkan pemerintahan Umar mencapai sukses yang luar biasa. Umar bin Abdul Aziz kurang dari dua tahun menjadi khalifah. Namun pencapainya sangat luar biasa. Rakyat hidup sejahtera. Sebagai ilustrasi kesejahteraan itu, Umar bin Usaid berkata, “Demi Allah, Umar bin Abdul Aziz tidak meninggal dunia hingga seorang laki-laki datang kepada kami dengan sejumlah harta dalam jumlah besar dan berkata, “Salurkan harta ini sesuai dengan kehendakmu.” Ternyata tak ada seorang pun yang berhak menerimanya. Sungguh Umar bun Abdul Aziz telah membuat manusia hidup berkecukupan.

File Grafik

Format untuk file grafis sangatlah beragam seperti format jpg digunakan untuk foto, format gif digunakan untuk gambar ilustrasi, format png untuk gambar di situs web. Format file grafik mayoritas merupakan format yang tidak tergantung dengan sistem aplikasi yang digunakan. Biasanya telah mempunyai standar tertentu untuk masing-masing format.

Format file grafik yang sering digunakan, diantaranya adalah:

JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)
Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan format file lainnya.

GIF (Graphic Interchange Format)
Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini merupakan format standar untuk publikasi elektronik dan internet. Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.

PNG (Portable Network Graphic)
Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF. Format file ini digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web. Kelebihan dari format file ini dibandingkan dengan GIF adalah kemampuannya menyimpan file dalam bit depth hingga 24 bit serta mampu menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan pinggiran yang halus. Format file ini mampu menyimpan alpha channel.

BMP (Bitmap Image)
Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan informasi dengan kualitas tingkat 1 bit sampai 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper.

TIF (Tagged Image Format File)
Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format file ini juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Machintosh, dan Silicon Graphic). Format file ini merupakan salah satu format yang dipilih dan sangat disukai oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada publikasi (cetak). Hampir semua program yang mampu membaca format file bitmap juga mampu membaca format file TIF.

Kampung Naga (Kabupaten Tasikmalaya)

Lokasi: Kampung Legok Dage, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya

Batas Wilayah: Utara; Sungai Ciwulan, timur; Sungai Ciwulan, selatan; sawah-sawah penduduk, barat hutan keramat tempat makam leluhur masyarakat Kampung Naga.

Sekilas: Banyak versi beredar mengenai sejarah Kampung Naga, karena tidak ada catatan resmi, saat pemberontakan DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, dokumen-dokumen sejarah Kampung Naga ikut musnah.

Nama Kampung Naga diduga berasal dari kata Kampung Nagawi, kemudian lebih sering disebut dengan Kampung Naga.

Pada masa kewalian Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati, seorang muridnya yang bernama Singaparana ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah barat, hingga mencapai daerah Neglasari (Kampung Naga). Awalnya di kampung ini penduduknya beragama hindu, karena berasal dari Kerajaan Pajajaran. Setelah Singaparana datang akhirnya mereka memeluk Islam. Kemudian Sembah Dalem Singaparana ini menjadi leluhur dan sosok yang dihormati oleh masyarakat Kampung Naga.
Masyarakat kampung Naga sangat memelihara aturan dan adat yang berasal dari nenek moyangnya dan sangat mempercayai hal-hal mistis. (Pikiran Rakyat)

Awal Mula Berdirinya Kerajaan Sumedanglarang

Dalam kisah putra Nabi Nuh, ditemukan nama pada waktu kecil bernama baginda Syah, kemudian beliau mempunyai putra Baginda Asram, beliau berputra Babar Buana, menurunkan putra Maha Patih, berputra Arga Larang, apuputra Bandul Gantangan, apuputra Sayar, apuputra Radjakana, apuputra Prabu Komara menurunkan putra :
1. Prabu Permana
2. Prabu Guru Adji Putih

1. Prabu Guru Adji Putih (Th. 900-950)
Sejak kecil beliau tidak pernah mengenyam keindahan istana, karena tinggal di Karesian, sehari-hari mendapat tempaan ilmu keagamaan. Setelah tumbuh dewasa kira-kira berusia 20 tahun, diperintah olah ayahnya bernama Prabu Komara agar mengamalkan ilmunya, maka sejak dari itu Prabu Guru Adji Putih mengadakan perjalanan keliling ke kawasan Bagala Asih Panyipuhan dengan melintasi Gunung Simpay, Mandalasakti, Gunung Penuh, Sawalangsungsang, kaki Gunung Sanghiyang, kemudian tiba di sebuah dusun kecil bernama Kampung Muara yang tida jauh dari kali Cimanuk.

Disitulah beliau mulai mengamalkan ilmunya dengan merekrut tokoh-tokoh masyarakat setempat. Memasuki abad ke-9 kira-kira tahun 900 Masehi beliau mendirikan kerajaan yang bernama Kerajaan Tembong Agung, pusat pemeritahan ditetapkan di Kampung Muara Desa Leuwihideung Kecamatan Darmaraja.

Kerajaan yang didirkan sederhana belum mendapat dukungan atau pengakuan dari seluruh rakyatnya, oleh karena sarana atau keperluan kerajaan belum terpenuhi. Dalam perkembangannya meminta bantuan kepada Raja Galuh sehingga terjadilah hubungan erat, selanjutnya menghantarkan pertemuan dengan putri Galuh bernama Nyi Mas Dewi Nawangwulan yang bergelar Ronggeng Sadunya.

Setelah melangsungkan pernikahan, Nyi Mas Dewi Nawangwulan diboyong ke Istana Kerajaan Tembong Agung (Tembong = tampak, Agung = tinggi), ungkapan cita-cita bahwa kelak akan menjadi kerajaan yang besar dan berdaulat.

Perkawinan dengan Nyi Mas Dewi Nawangwulan melahirkan putra mahkota :
1. Prabu Tadjimalela
2. Prabu Sokawayana
3. Prabu Harisdarma
4. Prabu Langlang Buana

Setelah putra mahkota tumbuh dewasa, Prabu Guru Adji Putih turun tahta selanjutnya menobatkan putra sulungnya Prabu Tadjimalela pada saat terang bulan tahun Saka atau pada tahun 950 – 980 M. sedangkan Prabu Sokawayana mendapat perintah untuk memperluas wilayah kekuasaan ke kawasan Gunung Tampomas maka beliau mendirikan Medang Kahiyangan. Prabu Harisdarma mengadakan perluasan wilayah kekuasaan ke kawasan Garut di sekitar kaki Gunung Haruman, beliaulah yang menurunkan para menak di kawasan Garut. Putra bungsu atau Prabu Langlang Buana mengadakan perluasan wilayah ke kawasan Barat disekitar kaki Gunung Manglayang atauj daerah Sukapura (Bandung).

Prabu Guru Adji Putih yang bertahta dari tahun 900 – 950 Masehi, setelah menyerahkan kekuasaannya kepada putranya menjadi Resi, dengan mengadakan perjalanan keliling ke kawasan Cipeueut. Kemudian menetap di daerah tersebut, selanjutnya mengembangkan Padepokan Bagala Asih Panyipuhan yang telah dirintis oleh Sanghiyang Resi Agung (pada abad ke-8).

Kesibukan mengajar para catriknya,tak menjadi perintang dalam mengembangkan niaganya. Beliau dikenal sebagai saudagar rempah-rempah yang mempunyai hubungan dengan Kerajaan Sunda Galuh.
Pada abad itu pula tersiar kabar bahwa para saudagar dari Srilangka mendarat di pantai selatan pulau Jawa, kemudian menetap di kota-kota kecil seperti Garut dan Cirebon. Saudagar tersebut mempunyai hubungan dagang dengan saudagar Islam yang telah disebut-sebut dalam wangsit leluhurnya.

Kedatangan mereka mendorong Prabu Guru Adji Putih melakukan pengkajian wangsit-wangsit leluhurnya (amanah), diantaranya : “Hiji waktu jalan kaarifan baris molongpong ti panto Mekah nepi ka Pulo Tutung (Afrika), jalma antay-antayan neangan kaarifan, tapi maranehna teu nyaho nu disebut arif” artinya : “Suatu saat jalan kaarifan akan membujur dari pintu Mekah sampai ke Pulau Hitam (Afrika), mereka berbondong-bondong mencari kearifan, tetapi mereka tidak tahu apa yang disebut arif”.

Wangsit itu mendorong untuk membuka hubungan niaga dengan saudagar rempah-rempah dari Teluk Persia yang menetap di Cirebon Girang. Hubungan kerjasama niaga menghantarkan Prabu Guru Adji Putih berlayar menuju negeri Mekah, dengan tujuan mengembangkan niaga.

Di Kota Mekah bertemu dengan Syekh Ali keturunan Pangeran Baghdad. Sejak itulah Prabu Guru Adji Putih mulai mengenal ajaran Islam, bahkan secara ikhlas masuk agama Islam. Kemudian sepulangnya dari Mekah, diperintahkan agar mendirikan tempat wudhu tujuh muara, setelah itu diharuskan mendirikan Mesjid Jami (Rumah Allah).

Setibanya di tanah air, beliau mendirikan tempat wudhu tujuh muara, dikenal dengan nama-nama yang menggunakan bahasa ibunya, seperti : (1) Cikahuripan, (2) Cikajayaan, (3) Cikawedukan, (4) Cikatimbulan, (5) Cisundajaya, (6) Cimaraja, (7) Cilemahtama.

Cikahuripan
Maknanya adalah barangsiapa yang berwudhu di situ maka akan memperoleh kemulyaan hidup, ditemukan di sekitar kaki Gunun Lingga kawasan Desa Cimarga Kecamatan Darmaraja.

Cikajayaan
Maknanya adalah simbol dari keinginan, barang siapa yang berwudhu disitu, akan memperoleh keunggulan (kejayaan) termasuk disegani dan awet muda. Ditemukan di kawasan Paniis kampong Cieunteung Desa Sukanagara Kecamatan Darmaraja.

Cikawedukan
Maknanya barang siapa yang berwudhu dan mandi disitu, dilandasi keyakinan, akan memperoleh kekuatan lahir batin, atau tidak akan tembus senjata tajam.

Cikatimbulan
Maknanya adalah barang siapa yang melakukan ma’rifat. Kemudian berwudhu dan mandi disitu maka akan mampu menghilang (halimunan) atau dapat tembus pandang, timbul tenggelam adalah khasiat yang sangat utama.

Cisundajaya
Maknanya adalah barang siapa yang meyakini ilmu-ilmu leluhur Sunda, kemudian berwudhu dan mandi disitu, akan memperkuat kejayaan Kisunda. Sunda dalam pandangan Prabu Guru Adji Putih, (Sun = bagus, Da = Dawa artinya panjang, terbagus dan terpanjang dalam rentang kejayaan).

Cimaraja
Maknanya adalah barang siapa yang mempelajari ilmu kepemimpinan, kemudian mandi dan berwudhu di situ, akan memperoleh charisma dalam memimpin rakyat. Raja adalah pemimpin utama yang menentukan arah kehidupan rakyatnya.

Cilemahtama
Maknanya barang siapa yang menderita penyakit lahir maupun batin, kemudian mandi dan berwudhu di situ, akan disembuhkan dari bencana penyakit. Situs tersebut ditemukan di Cipeueut Desa Cipaku Kecamatan.

Darmaraja.
Setelah menyelesaikan tempat-tempat wudhu tersebut, Prabu Guru Adji Putih berniat mendirikan Mesjid Jami, dengan memilih tempat di kawasan Nagrog yang terletak di kaki Gunung Lingga. Akan tetapi rencana tersebut gagal karena tidak mendapat dukungan dari rakyat. Sampai sekarang tempat tersebut dikenal dengan Gunung Masigid.

Selanjutnya beliau kembali ke Keresian Bagala Asih Panyipuhan, bahkan lebih memusatkan kepada syiar agama, dengan memanfaatkan pendekatan adat tradisi budaya, kesenian dan pendekatan sosial kemasyarakatan.

Pandangan-pandangan Budaya
Prabu Guru Adji Putih setelah pergi ke Mekah dinobatkan sebagai Haji Darmaraja atau disebut Haji Purwa Sumedang (sosok yang pertama kali gelar haji di Darmaraja atau Sumedang), dengan gelar Prabu Guru Haji Adji Putih.

Selain Resi yang cukup dikenal, juga sebagai ahli fakir yang merangkai pandangan-pandangan budaya yang mengunakan landasan Islam. Beliau menciptakan Syahadat dan ilmu Kacipakuan, artinya Pengakuan atau Ikrar kesaksian terhadap sejarah tumpah darahnya yang berbunyi “Sir budi cipta rasa, Sir rasa papan raga, dzat marifat wujud kula” kemudian disempurnakan oleh anak cucunya menjadi “Sir budi cipta rasa, Sir rasa papan raga, dzat marifat wujud kula, maring Prabu Purbawisesa, Prabu Teras Wisesa, Eyang Haji Darmaraja, maring Ingsun” artinya: Getaran jiwa menciptakan perasaan, getaran perasaan menjembatani jasad, dzat (ruh) untuk mengetahui diri sendiri, dekatlah dengan Prabu Purbawisesa (Maha Pencipta), Prabu Teras Wisesa (pencipta landasan hidup), Haji Darmaraja (Prabu Guru Haji Adji Putih), masuklah ke dalam jiwaku.

Selain itu beliau menciptakan simbol alif yang dinukilkan kedalam bentuk pusara atau batu nisan (tunggul kuburan), menunjukkan bahwa Tuhan itu satu. Jikla alif dijabar bunyinya a, artinya akal, jika alif dijeer bunyinya i artinya iman, jika dipees artinya u artinya usaha. Tiga unsur itulah merupakan sumber kekuatan hidup. “Akal hade, usaha getol lamun teu iman, rea jalma beunghar tapi dunyana (pakaya) teu mangfaat. Iman hade, akal hebat tapi embung usaha hirupna ngayuni tatangkalan. Usaha hade, iman hade, tapi teu boga akal, rea jalma pinter kabalinger, temahna nyempitkeun ilmu agama”.

Menjelang akhir hayatnya, beliau melakukan marifat di Cipeueut (menyempurnakan ilmunya) hingga meninggal dunia.

Makam Prabu Guru Haji Adji Putihj ditemukan di Pajaratan Landeuh Cipeueut Desa Cipeueut Desa Cipaku Kecamatan Darmaraja.

2. Prabu Tadjimalela (950 – 980 M)
Prabu Tadjimalela naik tahta pada tahun 950 – 980 M, dengan batas wilayah kekuasaan meliputi sepanjanng kali Cimanuk yang membujur dari selatan ke utara. Batas wilayah tersebut berdasarkan pengakuan yang berpijak di atas landasan teori perkiraan. Di awal pemerintahannya, mengganti nama Kerajaan Tembong Agung menjadi Kerajaan Hibar Buana yang memuat tentang angan-angan atau suatu cita-cita. Hibar = temaran cahaya, Buana = alam, menyimbolkan keinginan bahwa satu saat kerajaan tersebut akan menjadi kerajaan besar.

Pada saat sedang menata kerajaan, muncul pemberontakan di kawasan kaki Gunung Tjakrabuana, dipimpin oleh Gagak Sangkur yang didukung oleh wadya balad Talaga. Tujuannya ingin menghancurkan kekuasaan Prabu Tadjimalela. Kemudian Prabu Tadjimalela membawa pasukan ke kawasan tersebut, terjadi pertempuran di kawasan kaki Gunung Tjakrabuana lalu melebar ke daerah Malangbong dan Limbangan Garut. Pasukan Gagak Sangkur dapat dipukul mundur, lalu ditangkap. Sewaktu akan diadili, ia menyerah atau tunduk, bahkan bersedia untuk mengabdi kepada Prabu Tadjimalela. Selanjutnya diangkat sebagai Patih Agung. Berkat dukungan Patih Gagak Sangkur, Prabu Tadjimalela berhasil memperluas wilayah kekuasaan ke wilayah selatan, sejak itulah Limbangan dan Malangbong Garut berada dalam kekuasaan Prabu Tadjimalela.

Satu saat beliau melakukan tafakur tujuannya untuk memperoleh petunjuk dan kekuatan dari khaliqnya, dengan harapan Kerajaan menjadi besar. Bisikan gaib mendorong beliau untuk meninggalkan Istana Kaprabon, kemudian melakukan tafakur di sebuah bukit Sangkanjaya yang terletak di deretan Gunung Sanghiyang. Saat melakukan tafakur beliau melihat tebaran cahaya yang menyilaukan, laihrlah sebuah ungkapan “Ingsun medangan” kira-kira aku melihat cahaya di tempat yang mulia. Dari ucapan tersebut berkembang menjadi nama sebuah Kerajaan, yaitu Kerajaan Sumedanglarang. Su dari perkataan insun = aku, medang = cahaya, larang = suatu tempat yang penuh dengan pantangan dan tantangan atau tempat yang mulia. Sejak itulah Kerajaan Sumedanglarang dikenal ke pelosok kota Sunda Galuh.

Prabu Tadjimalela (Tadji = tajam, malela = selendang) mengakhiri masa kesendiriannya dengan menikahi Nyi Mas Putri Galuh Pakuan, melalhirkan putra-putra mahkota :
1. Prabu Lembu Agung
2. Prabu Gajah Agung
3. Sunan Ulun

Prabu Lembu Agung dan Gajah Agung lahir secara bersamaan atau kembar. Setelah putranya dewasa, ada tanda-tanda Prabu Tadjimalela untuk meletakkan kekuasaan. Akan tetapi sadar bahwa kedua putra yang kembar itu sama-sama mempunyai hak memangku tahta nobat. Untuk menentukan pilihan, Prabu Tadjimalela membuat simbol yang memuat tuntuan moral yang melandasi kearifan. Maka kedua putranya diperintahkan agar melakukan tapa brata denganj simbol kelapa muda (duwegan). Barang siapa kelapa muda yang ditafakurinya tidak berair, maka tidak berhak menjadi raja. Keputusan itu disepakati oleh kedua putranya, kemudian mereka pergi meninggalkan istana Sumedanglarang. Selama empat puluh hari empat puluh malam melakukan kegiatan perenungan atau mengembarakan batiniahnya kea lam dimensi luar. Setelah selesai semedi, sama-sama mengupas kelapanya, namun kelapa muda milik Prabu Lembu Agung tak ada airnya. Ia menyadari bahwa dirinya tidak berhak menjadi raja, maka mendukung adik kembarnya sebagai calon Raja Sumedanglarang.

Prabu Gajah Agung tidak menerima begitu saja atau menolak terhadap keputusan kakak kembarnya, karena tidak mempunyai niat mengubah tradisi penyerahan Tahta Kerajaan, putra sulung yang berhak meneruskan kekuasaan ayahnya. Selain itu ajaran budaya Kasumedangan melandasi pandangan “Kasaluhureun ngahormat, kasahandapeun ngarahmat”. Hal itu pulalah yang melandasi pendapat adik kembarnya.

Namun perdebatan bertambah seru. Masing-masing mempunyai pendapat, Prabu Lembu Agung beralasan harus patuh terhadap perintah ayahnya. Akhirnya perdebatan diakhiri pertarungan seru, akan tetapi tidak ada tanda-tanda yang mengalah.

Prabu Tadjimalela peka menyimak gelagat buruk yang terjadi, kemudian memanggil putranya yang sedang bertarung, baru pertarungan berhenti. Tadjimalela menasehati agar perbedaan pendapat tak diselesaikan dengan kekuatan fisik.

Prabu Lembu Agung beralasan bahwa pertarungan tersebut membela amanat orang tua “Ciduh indung matak metu, reuhak bapa matak teurak, nuking nonggong ka indung bapa, waruga kabalur ku dosa” demikian juga Prabu Gajah Agung mempunyai alasan bahwa pertarungan itu hanya untuk membela hak kakaknya, karena saudara yang lebih dulu lahir ke dunia harus dihormati dan dijaga hak-haknya.

Prabu Tadjimalela memahami pendapat kedua putranya yang berbeda, tetapi maknanya sama-sama mengusahakan kebaikan. Kemudian menasehati bahwa kearifan penuntun kebenaran sejati, juga ibarat cahaya yang muncul dengan seketika, lalu menerangi seluruh alam pikiran manusia “Ngayuh kasampurnaan hurip bawa kasalna, ngudi sajatining becik” artinya: Mencapai kesempurnaan hidup, akan selalu mengusahakan kebenaran dan kebaikan sejati.

Setelah memberi nasehat, beliau memutuskan bahwa Prabu Lembu Agung sebagai calon raja. Lembu Agung bersedia tetapi hanya sekedar raja, sebab yang berhak memegang tahta kerajaan adalah adiknya. Maka Prabu Lembu Agung diangkat jadi raja pada saat terang bulan Tahun Saka.

Setelah Prabu Tadjimalela turun tahta, beliau menjadi resi kemudian mengadakan perjalanan keliling ke kawasan Gunung Lingga, disitu melakukan marifat dalam upaya meyempurnakan ilmunya. Selama jadi Resi, banyak menciptakan pandangan-pandangan budaya yang disebut budaya Kasumedangan atau dalam istilah lain Ilmu Kasumedangan.

Pengakuan Hak Asasi Manusia Ala Khalifah Umar

(Oleh: A. Hajar Sanusi, Pikiran Rakyat)

Suatu hari di Mesir berlangsung pacuan kuda. Pesertanya sangat beragam. Mulai dari kalangan alit hingga kelompok elite. Muhammad bin Amr bin Asha adalah peserta dari kalangan masyarakat yang disebut terakhir. Ia sangat menginginkan agar kudanya menjadi pemenang.

Namun harapan itu pupus karena pemenangnya justru kuda seorang Qibti (penduduk asli Mesir). Muhammad bin Amr, yang notabene putra gubernur saat itu, tidak suka menjadi pecundang. Tidak mengherankan kalau ia marah besar. Ia memukul pemilik kuda yang menjadi pemenang itu, seraya berkata, “Ini hadiah dariku. Rasakan! Aku adalah anak orang mulia!”

Peristiwa itu diketahui sang ayah, Amr bin Ash. Ayahnya sangat khawatir kalau-kalau kejadian itu diketahui Khalifah Umar bin Khathab. Kemudian orang Qibti itu ditahan dalam penjara. Beruntung, entah bagaimana caranya, yang bersangkutan dapat meloloskan diri dan berhasil menghadap khalifah di Madinah.

Kepada khalifah, ia mengadukan nasib yang menimpa dirinya. Respons Umar kala itu, menurut Anas bin Malik, hanya berkata. “Diamlah disini!’

Umar lantas mengirim surat panggilan kepada Amr bin Ash, agar segera datang ke Madinah dengan membawa serta anaknya yang bernama Muhammad itu. Selang beberapa waktu, Gubernur Mesir itu pun sudah berada di Ibukota Negara, lengkap dengan anaknya. Tidak lama kemudian, mereka segera dihadapkan ke sidang pengadilan, yang langsung dipimpin khalifah sendiri.

Setelah segala persyaratan persidangan dianggap cukup, kemudian Umar berseru, “Mana orang Qibti itu? Mari kesini!” Setelah orang itu dihadapkan ke persidangan, Umar memerintahkan kepadanya agar memukul “anak yang mulia” itu, orang Mesir itu langsung memukul anak Amr bin Ash berkali-kali, sehingga wajahnya menampakkan perasaan sakit yang sangat.

Berikutnya Umar menyuruh orang itu agar memukul pula ayahnya, Amr bin Ash. Sebab, menurut dia, tidak mungkin anak itu berlagak arogan seperti itu jika tidak bersandar pada kekuasaan ayahnya.

Amr bin Ash terang saja ketakutan. Karena demikian halnya, ia mengiba penuh harap agar sanksi itu dicukupkan dengan menghukum anaknya saja. Harapan Amr sesuai pula dengan sikap yang diambil warga Mesir yang menjadi korban. Seraya meminta maaf, orang Qibti yang berperkara itu pun menolak perintah Umar. Alasannya, karena ia telah merasa cukup dengan membalas orang yang memukul dirinya.

Merespons sikap orang itu, Umar berkata, “Demi Allah. Sekiranya kamu ingin memukul ayah “orang mulia” itu, kami tidak akan menghalanginya, melainkan kamu sendiri yang tidak mau memukulnya.”

Setelah itu, Umar kemudian berkata, yang kini ditujukan kepada Amr bin Ash sendiri, Mata ta’abbadtum al-nas wa qad waladat hum ummahatuhum ahrra (sejak kapan wahai Amr engkau memperbudak manusia. Padahal sesungguhnya ibu mereka telah melahirkannya dalam keadaan merdeka).

Menghilangkan “Diposkan oleh:” di Posting Blog

Tulisan Diposkan oleh:, Label:, dan jam posting:, biasanya ada di bawah posting. Jika ingin menghilangkan tulisan tersebut, berikut ini caranya:

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari)

Untuk menghilangkan tulisan Diposkan Oleh:, cari kode di bawah ini:

<span class='post-author'>
<b:if cond='data:top.showAuthor'>
<data:top.authorLabel/> <data:post.author/>
</b:if>
</span>

Dan jika ingin juga menghilangkan tulisan jam di belakang tulisan diposkan oleh:……., maka cari kode di bawah ini:

<span class='post-timestamp'>
<b:if cond='data:top.showTimestamp'>
<data:top.timestampLabel/>
<b:if cond='data:post.url'>
<a class='timestamp-link' expr:href='data:post.url' title='permanent link'><data:post.timestamp/></a>
</b:if>
</b:if>
</span>

- Hapus/delete semua kode di atas.Lalu simpan tempale.



Udah yach


Numpang beken dikit gan. Postingan sebelumnya : Menghilangkan Label di Bawah Posting

Terjemah Bahasa Indonesia ke Bahasa Sunda (Dian Tresna Nugraha)

Ingin menterjamahkan bahasa Indonesia ke bahasa Sunda? klik di sini.



Hatur nuhun ka saderek Dian Tresna Nugraha

NB: Posting diperbaharui tahun 2013

Hukum Cambuk untuk Anak Pemimpin

(Oleh: H. Usep Romli H.M., Pikiran Rakyat)

Abdurahman, anak Khalifah Umar bin Khattab, ketika berada di Mesir, menenggak minuman keras. Hukuman yang berlaku bagi peminum alkohol saat itu, sekalipun tidak mabuk, digunduli kepalanya dan dicambuk 25 kali di depan umum.

Namun Gubernur Mesir, Amru bin Ash, memberi dispensasi khusus. Abdurahman hanya digunduli, tidak dicambuk. Itu pun dilakukan di rumah gubernur. Mungkin karena yang melakukan pelanggaran itu anak seorang amirulmukminin.

Timbullah desas desus miring, yang akhirnya terdengar juga oleh Umar. Segera ia memanggil Gubernur Mesir, agar segera datang ke Madinah, membawa Abdurhman.
Setelah hadir, mereka dihadapkan ke depan majelis hakim. Umar sendiri yang memimpin persidangan. Sambil menunjukan kemarahan, ia berkata kepada Abdurahman.

“Kelakuanmu tidak menunjukan status sebagai anak pemimpin orang beriman. Malah merasa leluasa melanggar kukum, karena merasa akan dilindungi. Tidak! Aku lebih takut dan malu oleh Allah SWT dan RusulNya jika membiarkanmu bebas dari hukum yang berlaku. Engkau meminum minuman keras, suatu hal amat terlarang. Sudah mendapat hukuman digunduli, tetapi tidak ke depan umum, dan belum dicambuk. Oleh karena itu aku perintahkan agar Abdurahman anak Umar dicambuk didepan umum 50 kali. Sebanyak 25 cambukan untuk perbuatannya munim alkohol, sedangkan 25 cambukan lagi untuk sikapnya merasa diistimewakan karena anak Umar.”

Kepada Amru bin Ash, Umar berkata tak kalah keras;
“Wahai Amru, mengapa hanya karena engkau takut oleh Umar, maka engkau berani melanggar perintah Allah dan RusulNya? Apa arti seorang Umar anak Khattab dihadapan Allah dan RusulNya jika membiarkan kelakuanmu pilih kasih dalam menegakkan hukum, sedangkan Allah telah memerintahkan kita berlaku adil? Hanya yang berbuat salah Abdurahman anak Umar, engkau bedakan hukumannya daripada yang lain! Padahal Rasulullah saw. telah menyatakan tegas, seandainya Fatimah, putri terkasih mencuri, akan tetap dipotong tangannya. Bahkan, oleh beliau sendiri.

Masih terngiang ucapan Beliau tentang kehancuran umat dimasa lampu, akibat bertindak pilih kasih dalam menerapkan hukum. Jika yang melanggar kalangan elite, hukum dipermainkan. Akan tetapi jika yang melanggar rakyat biasa, hukumnya sebenar-benarnya hukuman. Innana ahlakallahul ladzina min qablikum, innahu idza saraku fihimul syarifu tarakuhu, wa idza saraga fihimul dla’ifu aqmu alaihil haddu.”
Tanpa ragu lagi, Umar menjatuhkan hukuman 50 kali cambukan kepada Amru bin Ash, seorang sahabat yang berjasa menyebarkan syiar Islam ke Mesir dan benua Afrika, sekaligus memecatnya dari kedudukan gubernur.
–Sumber, “Abqariyah Umar bin Khattab” Dr. Mustafa Mahmud.--

Menampilkan Label Cloud di Blogger

Ada cara yang lebih mudah membuat Tag Clouds atau Label Clouds. Supaya lebih gampang dipahami seperti apa Label Clouds itu. Lihat gambar di bawah ini!

archive69

Caranya seperti ini:

Login ke akun, tampilan Dasbor > Rancangan > Elemen Laman > Tambah Gadget, kemudian pilih Label/Tambah Label. Kasih tanda lingkaran di sisi tulisan Cloud.
Terakhir simpan.


Semoga tercapai segala tujuannya....

Pakaian, Membungkus Makna

Membicarakan pakaian masyarakat adat, agaknya tak bisa dilepaskan dari penguruh budaya asing. Jika menengok keseharian dewasa ini, jins dan kaos akan begitu mudah ditemui.begitu juga dengan gamis untuk perempuannya. Tentunya hal itu berbeda dengan leluhur mereka yang belum mengenal pakaian-pakaian tersebut pada masanya.

Namun peneliti Kampung Adat Ade Makmur menilai pengaruh tersebut belum sampai mencapai akar indentitas adat karena tidak melampui fungsi penggunaannya. Terlebih untuk upacara adat, dari awal mula hingga sekarang boleh dibilang tak ada perubahan.

Terutama untuk laki-laki sebagai pemimpin adat, atasan-bawahan putih-hitam ataupun hitam-hitam dan ikat kepala (iket) masih dipegang teguh sehingga identitas adat masih begitu kuat. Meski sebenarnya tak semua masyarakat adat mengerti benar makna filosofi di balik warna pakaian dan iket itu.

Makna-makna yang luas dan dalam akan diperoleh jika ditelisik lebih jauh. Ade Makmur mengatakan pakaian adat yang sama dan dipakai oleh semua tanpa terkecuali bermakna tak berlaku pembadaan strata sosial. Lapisan sosial menjadi tidak berarti ketika mereka dihadapkan dengan kewajiban-kewajiban adat yang lebih mementingkan kepatuhan bersama.

Bisa jadi seperti itu, karena rupanya sulit membedakan warga yang kaya dan biasa saja serta warga “sipil” dan “pejabat” di setiap kampung adat. Dalam pakaian mereka sama dan tak mengandung unsur misalkan manik-manik atau corak-corak tertentu sebagai pembeda.

Pemaknaan lainnya juga diungkapkan oleh juru bicara Kasepuhan Ciptagelar, Yoyoyogaswara. Sarjana lulusan IKP Bandung (sekarang Universitas Pendidikan Indonesia) itu mengurainya berdasarkan ilmu seni rupa yang didalamya.
Pakaian adat di Ciptagelar adalah serba hitam untuk acara seremonial seperti seren taun dan serba putih saat menghadiri acara spiritual misalnya Muludan (memperingati Maulid Nabi Muhammad saw.) hitam, menurut dia, sejatinya merupakan campuran dari semua warna. “Semua warna jika disatukan, hasil akhirnya adalah hitam,” katanya.

Sementara setiap warna, juga mengandung arti seperti yang dimaknai masyarakat. Merah misalnya menunjukan semangat atau kemarahan, biru menyimbolkan ketenangan,dan kuning menyiratkan keceriaan.
“Artinya, hitam menunjukan kami sudah memiliki begitu banyak pengalaman, baik itu senang, sedih, marah, sehingga diharapkan menjadi arif dalam menghadapi sesuatu,” ujarnya.

Sementara warna putih pemaknaannya tak berbeda dengan pemaknaan awam , yaitu suci, Yoyo mengatakan, jika semua warna dicampur lalu diputar, akan muncul aura putih.
Aura putih yang berati suci lantas pemaknaannya dikaitkan erat dengan spiritualitas masyarakat adat. “Itulah mengapa pakaian seraba putih lebih sering dipakai saat acara spiritual,” tuturnya.

Lalu, yang menjadikan masyarakat adat begitu berbeda dari masyarakat kebanyakan adalah iket-nya, iket (dengan berbagai bentuk) merupakan simbol masyarakat agamis. Secara psikologis, iket mengingatkan penggunanya bahwa mereka terikat oleh suatu kesamaan dengan pengguna yang lainnya. Meski dalam keseharian pola pemakaian iket berbeda setiap orangnya. Hal itu menurut dia tak mengartikan perbedaan mendasar. “Itu hanya gaya dan kebiasaannya saja yang berbeda,” ujarnya.
Iket udeng merupakan cara mengikat yang paling sederhana. Selembar kain batik dibentuk menjadi segitiga, dilipat beberapa kali, lalu diikatkan. Sementara iket parekos/paroos lebih menutup semua bagian kepala.variasi gayanya berbeda untuk tipe ini.

Namun, semua gaya itu terikat oleh makna-makna mendasar. Selembar kain batik iket yang merupakan segiempat, menyimbolkan dasar-dasar kehidupan yang harus dipahami yang di Sunda dikenal dengan Konsep opat ka lima pancer.
“Ini selembar kain di depan kita. Bagain depan artinya masa depan, bagain belakang merupakan masa lalu, dan di tengan ini ada kotak yang disebut mokang sebagai masa kini. Kemudian sebalah kanan berati kebaikan dan sebelah kiri artinya keburukan. Itu harus kita ketahui agar hidup kita baik,” katanya.
Lalu ketika segiempat dilipat menjadi segitiga, hal ini menyimbolkan konsep tritangtu. Dalam tulisan Jakob Sumarjo, diakronik sejarah masyarakat sudah pada awalnya mengenal tritangtu yang dalam pengertian sosio-budayanya terdiri atas kesatuan tiga utama Baduy yaitu Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo yang berlaku sebagai indung, sulung dan bungsu.

Secara luas, tritangtu kemudian diartikan sebagai sistem kepemimpinan yang terdiri dari tiga tonggak yaitu Pendiri kampung/pemimpin masyarakat (rama), ulama atau pendeta (resi), dan raja pemegang kekuasaan (Prabu)
“Yang seperti itu sudah dipikirkanoleh mereka (leluhur). Jadi bisa dibilang pakaian adat merupakan simbol pemikiran leluhur yang adiluhung,” kata Yoyo. (Amaliya/”PR”)

Perlombaan Sedekah Umar dan Abu Bakar ra.

(Oleh: H.Moch. Hisyam,  Pikiran Rakyat)

Sebagaimana kita ketahui, para sahabat Nabi Muhammad saw. selalu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dalam upaya melaksanakan perintah Allah SWT dan Rasulnya, tak terkecuali Umar bin Khattab dan Abu Bakar ra.

Kisah perlombaan sedekah antara Umar bi Khattab dan Abu Bakar ra. Ini terjadi pada peristiwa Perang Tubuk, dimana pada waktu itu Rasulullah saw. menyeru kepada para sahabatnya untuk memberikan sedekah sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

Umar bin Khattab ra. pada saat itu memiliki harta kekayaan untuk disedekahkan. Dalam hatinya, ia merenung, “setiap saat Abu Bakar selalu membelanjakan hartanya lebih banyak dari apa yang telah saya belanjakan dijalan Allah.” Umar ra. mempunyai dua harta kekayaan untuk dibelanjakan dijalan Allah SWT.

Kemudian ia pun pulang ke rumahnya untuk membawa harta yang akan disedekahkannya, dengan perasaan gembira sambil membayangkan bahwa pada hari ini akan bersedekah melebihi Abu Bakar ra. oleh karena itu, segala yang ada di rumahnya ia ambil setengahnya untuk disedekahkan.

Lantas Umar ra. membawa harta itu kepada Rasulullah saw. pada saat itu Rasulullah saw. bersabda kepada Umar ra., “Apa ada yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Umar? Umar ra. pun menjawab, Ya, ada yang saya tanggalkan, wahai Rasulullah?” Rasulullah saw. Bertanya lagi, “Seberapa banyak yang telah kamu tinggalkan untuk keluargamu?” Ia menjawab, “Saya telah tinggalkan setengahnya.”

Tidak berapa lama kemudian Abu Bakar datang dengan membawa seluruh harta bendanya kepada Rasulullah saw. Umar bin Khattab. Berkata, “saya mengetahui bahwa beliau telah membawa seluruh harta benda mililknya. Begitulah pembicaraan yang saya dengar dari pembicaraan antara beliau dengan Rasulullah saw.”

Kemudian Rasulullah saw. bertanya kepada Abu Bakar, “Apakah yang kamu tinggalkan untuk keluargamu, wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Saya meninggalkan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka (saya tinggalkan dengan keberkahan nama Allah SWT dan Rasul-Nya serta keridaan-Nya).” Mendengar hal itu Umar bin Khattab ra. Berkata, “sejak saat itu saya mengetahui bahwa sekali-kali saya tidak dapat melebihi Abu Bakar.”

Hikmah dari kisah ini adalah bahwa berlomba-lomba dan berusaha melebihi orang lain dalam kebaikan adalah perbuatan baik dan merupakan perbuatan yang disukai Allah SWT dan Rasul-Nya, seperti firman Allah dalam Alquran, “Dan kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (Q.S. Al-Maidah [5]:48).

(Ketua DKM Al-Hikmah Sarijadi, Kota Bandung)

Menghilangkan Label di Bawah Posting

Banyak alasan kenapa kita ingin menghilangkan tulisan label di bawah posting. Silahkan cari sendiri jawabannya (he…he..he…). Berikut cara menghilangkannya:

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, Cari dan hapus kode di bawah ini:

<span class='post-labels'>
<b:if cond='data:post.labels'><data:postLabelsLabel/>
<b:loop values='data:post.labels' var='label'>
<a expr:href='data:label.url' rel='tag'><data:label.name/></a>
<b:if cond='data:label.isLast != "true"'>,
</b:if></b:loop></b:if>
</span>


Simpan selesai, begitulah kira-kira.

Gunung Tampomas Thn. 2003

elang
Judul: (Kabar dari yang Tersisa…. Owa Jawa (Hylobates Moloch) dan Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) di Kawasan Utara TWA Gunung Tampomas)

Sumber:
Penulis: Ipan Juanda
Majalah Habitat Edisi 2003

Kawasan utara Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tampomas Sumedang Jawa Barat, tepatnya di Gunung Bunter, Pasir Rawean, Lebak Cangkores dan sekitarnya merupakan hutan alam yang masih tersisa dengan tipe vegetasi hutan hujan pegunungan bawah (sub montane fores). Sedangkan kawasan selatan, timur barat hampir keseluruhan vegetasi merupakan jenis tanaman Tusam (Pinus merkusil) sebagai salah satu jenis tanaman produksi, ditambah dengan aktivitas perladangan dan pertambangan pasir disisi timur dan selatan TWA G. Tampomas. Oleh sebab itu kawasan utara TWA G. Tampomas merupakan oase dan tempat teraman bagi satwa liar, khususnya owa jawa dan elang jawa, yang dipastikan masih tersisa dikawasan utara TWA G. Tampomas.

Kesemuanya itu tergantung dengan kondisi alam sebagai tempat hidup populasinya yang kini terancam secara keseluruhan, indikasi-indikasi tersebut diperoleh dari hasil pengamatan yang saya lakukan selama beberapa hari pada bulan Juni 2003 di sekitar kawasan TWA G. Tampomas.

OWA JAWA (Hylobates Moloch)
Kelompoknya terdapat di sekitar lebak Cangkores dan hutan Cilangkap jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 9 ekor saja, ini diketahui dari kebiasaannya dimana pada jam 05.00 pagi sampai jam 06.00 pagi dari tiap kelompok berkumpul memakan buah koang (sebutan setempat) yang terdapat di lebak Cangkoras dimana aktifitas hariannya. owa jawa hidup di pohon (arboreal), dan jarang turun ke tanah. Pergerakan dari pohon yang satu ke poohon yang lain dengan bergelayunan (brankiasi) dimana owa jawa aktif dari pagi hingga sore hari (diumal) siang harinya kebanyakan digunakan untuk istirahat. Primata endemik ini di kawasan utara TWA G. Tampomas semakin hari semakin terancam oleh tekanan perburuan owa jawa sebagai hewan peliharaan atau untuk diperjual-belikan sehingga menjadi ancaman serius bagi keberadaanya di kasawasan TWA G. Tampomas.

ELANG JAWA (Spizaetus bartelsi)
“ku akang ge kantos bade dibedil ta heulang teh”, itu sebagian kutipan dari jawaban salah seorang penduduk saat saya mencoba bertanya keberadaan ejang jawa/garuda atau heulang madu, penduduk setempat menyebutnya, di kawasan TWA G. Tampomas. Itu merupakan bukti bahwa penangkapan satwa ini oleh masyarakat memang terjadi. Anak bangsa dari Falconiformes suku Accipridae dan marga Spizaetus ini kondisinya mengkhawatirkan dan terancam di kawasan TWA G. Tampomas. Populasinya sekarang ini tidak lebih dari 2 ekor, dimana satu ekor terlihat pada tanggal 14 Juni sekitar lebak Sintok.

Data dari yang saya dapatkan, keseluruhan konfigurasi lapangan kawasan utara TWA G. Tampomas mempunyai topografi bergunung dan curam dilengkapi dengan beberapa titik sumber air dan merupakan tempat yang masih resentatif bagi owa jawa dan elang jawa yang jumlahnya tinggal beberapa ekor saja akibat dari perburuan dan perambahan hutan yang semakin melebar dari tepi timur ke utara atau dari tepi yang lain.

Semua masalah tersebut merupakan sebuah tantangan dimana sebuah intitusi atau pribadi yang berkepentingan terhadap hutan harus lebih bisa bijaksana dalam mengelola, memelihara, memanfaatkan dan melestarikan hutan beserta segenap kekayaan alam yang ada, khususnya kelestarian satwa liar yang semakin hari semakin mengkhawatirkan jumlahnya. Mari kita mencoba bijaksana dan mulai berpikir bahwa satwa liar tersebut merupakan potensi suber daya alam yang pokok dalam sebuah kawasan hutan, dan mempunyai fungsi sebagai objek interpretasi yang semakin langka.

Tangan di Atas Lebih Baik dari Tangan di Bawah

(Oleh: A.Hajar Sanusi, Pikiran Rakyat)

Hakim bin Hizam adalah orang kaya, sekaligus dermawan sejak zaman jahiliah. Pada masa itu, dia pernah memerdekakan seratus hamba sahaya, serta menyedekahkan seratus ekor unta untuk kepentingan umum. Hal yang sama dia lakukan, beberapa waktu setelah menjadi muslim.

Berkaitan dengan hal tersebut, suatu ketika ia datang menghadap Rasulullah saw, “Ya Rasulullah apakah segala derma dan kebajikanku pada masa jahiliah akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT?”

“Dengan memeluk Islam, segala dosa yang kamu perbuat sebelumnya akan Allah ampuni. Sementara pelbagai kebajikanmu akan tetap menjadi bagian kebajikanmu yang pada gilirannya nanti akan memperoleh pahala dari-Nya.” Demikian jelas Rasulullah saw.
Namun malang, nasib buruk menimpa dirinya. Hakim bin Hizam kemudian jatuh miskin. Segala harta bendanya habis. Kini dia hidup tanpa memiliki sesuatu pun. Tidak heran kalau untuk makan sehari-hari saja ia mengalami kesulitan.

Karena terdesak kebutuhan yang mendesak, Hakim bin Hizam memberanikan dari menemui Rasulullah saw. kedatangan kali ini terang saja bukan mau bertanya tentang pahala dan dosa, melainkan untuk meminta sesuatu yang dapat meredakan rasa laparnya. Waktu itu, Rasulullah saw, segera memberikan bantuan kepadanya, sekedar untuk cukup hari itu.

Untuk keperluan yang sama, keesokan harinya dia datang lagi. Seperti biasa Rasulullah saw, tidak pernah mengecewakan siapa pun yang mengharapkan bantuannya. Tidak terkecuali Hakim bin Hizam. Lantas dia pulang kembali kerumahnya, setelah menganggap keperluannya terpenuhi.

Meskipun demikian, lantaran nasibnya belum berubah ke arah yang lebih baik, dia menghadap Rasulullah saw, untuk yang ketiga kalinya. Untuk kesekian kalinya pula Rasulullah saw. memenuhi hajat hidup sahabatnya yang satu ini. Hanya, kali ini sedikit berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Pemberian bantuan kali ini disertai dengan nasihat. Berikut ini nasehatnya.

“wahai Hakim! Sesungguhnya harta dunia ini seperti tumbuh-tumbuhan muda yang menghijau dan rasanya manis. Barangsiapa yang akan mendapatkannya dengan cara terhormat, maka baginya akan diberi berkah. Meskipun demikian, siapa saja yang memperolehnya dengan cara tidak patut, maka baginya tidak akan ada keberkahan, sehingga kemudian dia akan bernasib seperti orang makan tetapi tidak pernah merasa kenyang.” Setelah jeda sejenak, kemudian Rasulullahasw. meneruskan petuahnya itu dengan berkata, Al-yad al-ulya khair min ali-ad sulfa (tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah). Maksudnya, orang yang berberi itu lebih baik daripada pihak yang menerima.

Dengan nasehat tersebut, Hakim menjadi sadar, bahwa dirinya selama ini telah melakukan perbuatan yang tidak terhormat alias hina. Lagi pula, pada hakikatnya perbuatan meminta-minta itu tidak ubahnya dengan mengganggu orang lain.

Karena demikian halnya, Hakin bin Hizam lantas berkata, “Ya Rusulullah, demi Allah yang telah mengutus Tuan dengan kebenaran, aku berjanji bahwa sejak sekarang hingga meninggalkan dunia fana ini, saya tidak akan pernah menggangu orang lain lagi, disebabkan perbuatan meminta-minta kepadanya.

Sejarah mencatat, janji tersebut benar-benar dipenuhi. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, Hakim tercatat dalam daftar orang-orang miskin yang berhak memperoleh santunan dari Baitul Mal. Oleh karena itu, dia dipanggil petugas terkait untuk mendapatkan sesuatu dari kas negara. Namun, sungguh mengagumkan, dia menolak datang. Dia tidak mau menerima sesuatu tanpa bermandikan peluh terlebih dahulu. Demikian alasan mengapa dirinya menolak pemberian itu.

Demikian pula halnya pada zaman Umar bin Khathab. Lagi-lagi Hakin bin Hizam menolak santunan negara. Alasan sama. Tanpa cucuran keringat, dirinya merasa tidak layak menerima sesuatu.
Dengan demikian, seolah-olah Hakim bin Hizam ingin mengatakan bahwa, “Daripada tangan di bawah (penerima), lebih baik tangan di atas (pemberi).

(Peserta Program Doktor di UIN SGD Bandung)

Membuat Tampilan Auto Hide Navbar Blog

Auto Hide pada Navbar Blogger adalah cara menyembunyikan Navbar blogger. Akan muncul kembali bila cursor/mouse kita arahkan ke bagian atas halaman blog.

Berikut Cara membuatnya :

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, cari kode: body {
- Copy Paste code dibawah ini diatas kode body {

#navbar-iframe{opacity:0.0;filter:alpha(Opacity=0)}
#navbar-iframe:hover{opacity:1.0;filter:alpha(Opacity=100, FinishedOpacity=100)}

- Klik Save Template, selesai sudah.

Catatan: Untuk template yang sudah dihilangkan navbarnya secara permanen, cari dan hapus dulu kode seperti dibawah ini:

#navbar-iframe {
height:0px;
visibility:hidden;
display:none
}

salam

Membuat Teks Berjalan/Marquee Text

Supaya tampilan blog kita lebih nice sengihnampakgigi, diantaranya kita bisa memakai program marquee. Penerapan marquee bisa untuk tampilan title blog atau tampilan lain.
Berikut langkah pembuatannya, kita coba membuat teks berjalan.

Cara Pertama:

<marquee behaviour="alternate" scrollamount="4" width="100%"> letakkan tulisan yang diinginkan </marquee>

Hasilnya seperti ini:

letakkan tulisan yang diinginkan

Cara kedua:

<marquee behaviour="alternate" bgcolor="#B40404" scrolldelay="5" width="600px"><span direction="left">letakkan tulisan yang diinginkan</span></marquee>


Hasilnya seperti ini:

letakkan tulisan yang diinginkan

Cara ketiga:

<marquee direction="down" height="200" onmouseout="this.start()" onmouseover="this.stop()" scrollamount="3" width="300px"> letakkan tulisan yang diinginkan <br /> letakkan tulisan yang diinginkan <br /> letakkan tulisan yang diinginkan </marquee>

Hasilnya seperti ini:

letakkan tulisan yang diinginkan
letakkan tulisan yang diinginkan
letakkan tulisan yang diinginkan


Kita bisa memodifikasi sendiri ketiga cara tadi, dengan menganti beberapa perintah/kode, diantaranya:

• Width; Lebar marquee, Satuan bisa pixel atau %.
• Height; Tinggi marquee, Sauan bisa pixel atau %.
• Bgcolor; Warna latar belakang marquee, Contoh : putih #fff.
• Behavior; Perilaku text, Pilihan : scroll, slide, alternate
• Scrollamount; kecepatan text bergerak, Satuan; 1, 2, 3, makin besar angkanya maka akan makin cepat jalannya
• Scrolldelay; Kecepatan text bergerak, Satuan 1, 2, 3, semakin besar angkanya maka akan makin lambat
• Direction; Teks bergerak dari arah mana, Pilihan left, right, top, dan bottom, up, down.

Selamat mencoba

Asma’, Wanita Pemberani nan Dermawan

(Oleh: Hj. Nunung Karwati, Pikiran Rakyat)

Dalam hijrahnya Rasulullah saw, bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq, terselip suatu kisah keberanian seorang wanita yang memiliki kemuliaan jiwa serta kemauan yang kuat. Dia adalah Asma’bin Abu Bakar yang saat itu masih belia. Asma’-lah yang membawa makanan untuk Rasulullah dan bapaknya ketika bersembunyi di Gunung tsur. Tatkala Rasulullah melihat apa yang dilakukan Asma’, beliau menjulukinya dzatun nithaqain (wanita yang memiliki dua ikat pinggang).

Julukan ini diberikan kepada Asma’ karena ia memotong ikat pinggangnya menjadi dua. Satu ia gunakan untuk sufah (bungkus makanan untuk bekal) Rasulullah saw, dan yang lain sebagai pembungkus qirbah-nya pada waktu malam, ketika Rasulullah saw, dan Abu Bakar Ash-Siddiq keluar menuju gua.

Saat hijrah tersebut, Abu Bakar r.a. membawa seluruh hartanya yang berjumlah 5.000 atau 6.000 dinar. Kemudian kakeknya, Abu Quhafah yang buta datang kepada Asma’. Abu Quhafah berkata, “Demi Allah, sungguh aku lihat dia telah menyusahkan kalian dengan hartanya, sebagaimana dia telah menyusahkan kalian dengan dirinya.” Maka Asma’ berkata, “Sekali-kali tidak, wahai, kakek! Beliau telah meninggalkan kebaikan yang banyak bagi kita.”

Kemudian Asma’ mengambil batu-batu dan meletaknya di lubang angin, tempat ayahnya pernah meletakkan uang itu. Kemudian dia menutupinya dengan selembar baju. Setelah itu, Asma’ memegang tangan Abu Quhafah dan berkata, “Letakkan tangan anda di atas uang ini.” Maka, kakeknya meletakkan tangannya di atasnya dan berkata, “Tidaklah mengapa jika dia tinggalkan ini bagi kalian, maka dia telah berbuat baik. Ini cukup bagi kalian.” Sebenarnya Abu Bakar tidak meninggalkan sesuatu pun bagi keluarganya, tetapi Asma’ ingin menenangkan hati orang tua itu.

Sesaat setelah Rasulullah dan Abu Bakar hijrah, Asma’ didatangi Abu Jahal untuk menanyakan posisi Rasulullah dan Abu Bakar. Meskipun masih kecil, Asma’ kokoh pada tanggung jawabnya akan keselamatan Nabi yang agung. Dia pun memilih diam dan menjawab, “Saya tidak tahu.” Mendapat jawaban itu. Abu Jahal pun marah dan menampar Asma’ dengan sangat keras hingga anting-antingnya jatuh.

Kemudian Asma’ berhijrah ke Madinah. Dia menikah dengan Az-Zubair Ibnu Awwam yang tidak mempunyai harta dan hamba sahaya kecuali seekor kuda. Asma’ yang memberi makan kudanya dan mencukupi kebutuhan serta melatihnya. Menumbuk biji kurma untuk makanan kuda, memberinya air minum, dan membuat adonan roti. Suatu ketika Az-Zubair bersikap keras terhadapnya, maka Asma’ datang kepada ayahnya dan mengeluhkan hali itu.

Abu Bakar pun berkata, “Wahai anakku, sabarlah! Sesungguhnnya wanita itu apabila bersuami seorang yang saleh, kemudian suaminya meninggal dunia, sedangkan istrinya tidak menikah lagi, maka keduanya akan berkumpul di surga.” Asma’ datang kepada Nabi saw., lalu bertanya, “Wahai, Rasulullah, aku tidak punya sesuatu di rumahku, kecuali apa yang diberikan oleh Az-Zabair kepadaku. Bolehkah aku memberikan dan menyedekahkan apa yang diberikan kepadaku olehnya?”

Maka Nabi saw. menjawab, “Bersedekahlah sesuai dengan kemampuan dan jangan menahannya agar tidak ditahan pula suatu pemberian terhadapmu.” Maka Asma’ termasuk seorang wanita dermawan. Dari Abdullah bin Zubair r.a. dia berkata, “Tidaklah kulihat dua orang wanita yang lebih dermawan daripada Aisyah dan Asma’.

Kedermawanan mereka berbeda. Aisyah lebih suka mengumpulkan sesuatu, hingga setelah terkumpul padanya, dia pun membaginya. Sementara Asma’, dia tidak menyimpan sesuatu untuk besoknya. Asma’adalah seorang wanita yang dermawan dan pemurah. Dia tidak menyimpan sesuatu untuk hari esok.

Menghilangkan Navbar Blog

Saya ga terlalu banyak ngomong deh, untuk postingan ini. Soalnya para master blogger, sudah sejak beberapa tahun ke belakang, ngebahas navbar.Tapi saya harus membuat postingan ini untuk dijadikan arsip.
Navbar atau Navigasi Bar adalah toolbar standard bawaan blogger. Letaknya di bagian atas, fungsinya antara lain untuk mencari blogspot lain atau halaman blog lain.

Berikut cara menghilangkan Navbar:
- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)

- Gunakan tombol F3, cari kode : ]]></b:skin>

- Jika sudah ketemu, masukkan script dibawah, di atas kode ]]></b:skin>

#navbar-iframe {
height:0px;
visibility:hidden;
display:none
}

- Klik Save Template, selesai sudah.

salam

Memasang Toolbar Wibiya di Blogspot

Toolbar dari wibiya memuat fitur-fitur aflikasi, diantaranya: mesin pencarian, translate, google buzz. Selain yang disebut tadi masih banyak fitur yang mantabb oge keren. Toolbar ini kalau kita pasang akan berada di bawah halaman blog. tampilannya seperti dibawah ini.

archive69

Tertarik ga, sok buka website wibiya.com

- Klik tombol "Get It Now"

- Pada Form "Create An Account" isi form tersebut dengan data kita, klik tomblol "Next"

- Di halaman berikutnya ada "Select A Theme". Pilih tema yang kita suka,Lalu klik tombol "Next"

- Dibagian "Application Setting". Pilih aflikasi yang kita inginkan untuk ditampilkan di toolbar, Setelah itu klik tombol "Next"

- Berikutnya kita juga harus mengisi URL tambahan, bilaa kita memakai aflikasi yang memiliki URL sendiri, seperti; feedburner, you tube, dsb. Setelah diisi semua klik tombol "Done"

- Selanjutnya "Add it Gadget", klik logo "Blogger".

- Kita akan diarahkan untuk Log in ke blogger. Setelah login, akan mucul bagian "Menambah Elemen Laman", klik tombol "Menambah Widget".

selamat mencoba

Khansa, Ibu Para Syuhada

(Oleh: Hj. Nunung Karwati, Pikiran Rakyat)

Pada saat seorang sahabat Rasulullah saw, kehilangan salah satu anaknya, Nabi Menyampaikan satu Hadis qudsi di tengah kerumunan sahabat-sahabatnya. “Ketahuilah wahai sahabat-sahabatku, Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Sudahkah engkau cabut ruh hamba-Ku?’ Malaikat menjawab, ‘Sudah ya Allah’. Allah Azza wa Jalla bertanya, ‘Sudahkah engkau cabut ruh buah hatinya?’ Malaikat menjawab, ‘sudah yaAllah, Allah pun bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan hamba-Ku itu?’ Malaikat menjawab, ‘Dia memuji Engkau ya Allah dan beristirja.’ Allah kemudian berkata, ‘Buatkanlah baginya rumah yang indah di surga dan jadikanlah rumah itu selalu dipuji oleh siapa pun yang melihatnya kelak.’ (HR Ahmad).

Beristirja adalah mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Seorang sahabat pada zaman Nabi, Khansa terkenal dengan gelaran Ibu para syuhada. Beliau adalah yang fasih, mulia, murah hati, tenang, berani, tegas, dan pandai bersyair. Beliau terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orangnya yang telah tiada mendahului ke alam baka.

Diriwayatkan bahwa ketika Adi bib Hatim dan saudaranya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah saw, mereka berkata, “Ya Rasulullah, dalam golongan kami ada yang palling pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, dan orang yang paling pandai berkuda. “Rusulullah bersabda, “Siapakah mereka itu. Sebutkan namanya.”

Adi menjawab, “Adapun yang paling pandai bersyair asalah Umru’ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha’I, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma’dikariba.”

Rasulullah saw. Bersabda, “Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Khansa bin Amr, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammah Rasulullah, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thailib.”

Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Aziz As Sulami. Dari pernikahan itu ia mendapatkan empat orang anak laki-laki. Dan melalui pembinaan dan pendidikan tangan-tangannya, keempat anak ini telah menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal. Dan Khansa seniri terkenal sebagai Ibu dari para syuhada. Hal itu disebabkan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Qadisiyah.

Sebelum peperangan, terjadilah perdebatan yang sengit di rumah Khansa. Di antara keempat anaknya telah terjadi perebutan kesempatan mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka karena ayah mereka telah lebih dulu menjadi syuhada. Keempatnya saling tunjuk kepada yang lainnya untuk tinggal di rumah. Masing-masing ingin turut berjuang fi sabilillah melawan musuh.

Rupanya pertengkaran itu telah terdengar ibunda mereka, khansa lalu mengumpulkan keempat putranya.

Kemudian Khansa berkata, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama itu tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian ini anak-anak dari seorang laki-laki dan dari seorang ibu yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati bapakmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu.”

Bila kalian telah memasuki waktu pagi dan Allah menghendaki kalian dalam keadaan selamat, bersiaplah untuk memerangi muush-musuh kalian dengan penuh waspada. Hanya Allah yang akan menolong kalian untuk mengalahkan muush-musuh-Nya. Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah, majulah paling depan niscaya kalian akan mendapatkan ghanimah dan kemulian di tempat yang kekal dan abadi di surga. Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugrahi hidup.”

Anak-anaknya mendengarkan wasiat tersebut dan keluar dari sisi ibunya dalam keadaan gembira. Saat fajar menyingsing, mereka meninggalkan markas dan menuju medan perang. Mereka berjuang mati-matian melawan musuh hingga musuh yang terbunuh di tangan mereka. Akhirnya satu persatu putra Khansa pun syahid.

Ketika Khansa mendengar kematian anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun ia tidak merasa sedih dan kaget. Ia pun beristirja dan terus berkata, “Alhamdulillah, Allah telah memuliakan anak-anakku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukan aku dengan anak-anakku dalam naungan rahmat-Nya yang kokoh di surga-Nya yang luas.”

Khansa meninggal dunia pada masa permulaan kekhalifahan Utsman bin Affan ra., yaitu pada tahun ke-24 Hijriah. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Khansa, ibu para syuhada.