Illistrasi: Jony/*PR* | ||
Lokasi | : | Kompleks Tahura Ir H. Djuanda No. 99 Dago Pakar, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung |
Pengelola | : | Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir H Djuanda, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat |
Luas gua | : | 547 meter |
Tahun berdiri | : | 1918 sebagai PLTA Bengkok 1941 sebagai Gua Belanda |
Selain 15 lorong yang ada di dalam gua, ada pula beberapa ruangan lainnya seperti ruang kamar yang dahulunya digunakan untuk tempat istirahat atau tidur para tentara Belanda. Lalu, ada ruang tahanan atau penajra, ruang interogasi untuk para tahanan, serta lorong ventilasi sepanjang 126 meter dan lebar 2 meter. Jika melihat atap gua ini, terlihat seperti ada bekas penerangan lampu. Akan tetapi, penerangan lampu itu kini tidak bisa dipakai karena sering kali mati.
Ada pula memandangan menarik lainnya, yakni bekas rel troli semacam untuk pengangkutan barang atau sejenisnya yang memanjang di sepanjang lorong Gua Belanda serta ruangan bekas stasiun radio telekomunikasi militer Hindia-Belanda. Pada saat Perang Dunia kedua. Bangunan Gua Belanda ini memang pernah digunakan menjadi pusat stasiun radio telekomunikasi Hindia-Belanda meski belum sempat terpakai secara optimal.
Pada masa kemerdekaan, Gua Belanda ini pernah dipakai atau dimanfaatkan sebagai gudang penyimpanan senjata dan mesiu oleh tentara Indonesia. Namun sayang, beberapa dinding gua yang telah mengalami renovasi ini sekarang tak terpelihara dengan baik, coretan tangan-tangan jahil mengotori dinding-dinding bersejarah itu. Kini, banyak wisatawan domestik dan asing yang datang ke Gua Belanda untuk melihat langsung isi gua tersebut sekaligus mendengarkan sejarahnya dari pemandu wisata yang siap mengantar ke dalam gua.
Sumber: Mayang Ayu Lestari/Periset *Pikiran Rakyat* Minggu, 13 Januari 2013