• rss

Situ Cileunca – Pangalengan (Bandung)

arsip kula|Jumat, 13 Juni 2014|16.06
fb tweet g+
PADA masa Pemerintahan Hindia Belanda, Situ Cileunca menjadi salah satu sumber listrik bagi Kota Bandung. Air dari Situ Cileunca dialirkan ke sungai buatan untuk menjadi penggerak turbin tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) utama di Pangalengan. Listrik dari PLTA tersebut disebut-sebut merupakan listrik pertama yang dapat dinikmati oleh penduduk di wilayah ini, termasuk dimanfaatkan para preanger planter (pengusaha perkebunan). Sebelum menjadi situ atau danau buatan, kawasan ini merupakan area hutan belantara milik seorang Belanda bernama Kuhlan. Tahun 1918, area hutan tersebut direncanakan untuk dibangun situ dengan tujuan awal untuk memenuhi kebutuhan air bagi warga setempat. Pemerintah Hindia Belanda pun kemudian membangun situ tersebut pada tahun berikutnya, yakni tahun 1919.

Situ Cileunca – Pangalengan (Bandung)
Illistrasi: Fian Afandi/*PR*
Lokasi : Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung (45 km sebelah Kota Bandung
Ketinggian : 1.550 mdpi
Luas: 180 hektare
Kedalaman: 17 meter
Suhu: 15-25° Celsius
Sumber Air: Situ Cipanunjang, Sungai Cilaki Beet, dan Sungai Cibuni Ayu
Untuk membangun situ, aliran sungai yang ada di sekitar situ dibendung. Konon, pembangunan situ tersebut tidak menggunakan cangkul melainkan alu atau halu dalam bahasa Sunda. Tak sedikit orang yang dikerahkan untuk mengerjakan pembuatan situ tersebut. Atas perintah Hindia Belanda, proyek ini pun dikomandoi dua orang terpercaya, yaitu juragan Arya dan Mahesti. Hingga tujuh tahun lamanya, tepatnya pada tahun 1926, Situ Cileunca baru benar-benar rampung. Situ yang terletak diantara Desa Warnasari dan Desa Pulosari ini pun membentuk bendungan hingga akhirnya diberi nama Dam Pulo.

Tahun 1930, pemerintah mendirikan bangunan pengontrol ketinggian air di Situ Cileunca. Air dari bangunan pengontrol ini kemudian mengalir ke sungai buatan Palayangan, lalu menjadi salah satu sumber air yang digunakan untuk menggerakkan turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajan, dan Cikondang. Dari ke tiga PLTA ini dihasilkan daya listrik sekitar 5,5 MW. Tak hanya menjadi sumber listrik, kapasitas situ yang mencapai 9,89 juta meter kubik pun menjadi cadangan sumber air bersih bagi Kota Bandung.

Dari segi panorama, Situ Cileunca memiliki keindahan yang tak kalah menarik untuk dijadikan objek wisata.hamparan perkebunan teh dan pegunungan yang memanjakan mata menjadai latar belakang Situ Cileunca. Situ Cileunca dikelilingi dua perkebunan teh Malabar dan tiga gunung yang berdiri kokoh, yaitu Gunung Windu, Gunung Malabar, dan Gunung Wayang. Untuk lebih menikmati pemandangan Situ Cileunca, pengunjung dapat menyewa perahu mengelilingi situ. Pengunjung pun dapat menyambangi kebun stroberi dan arbei yang berada di seberang Situ Cileunca. Bagi menyuka wisata menantang, tersedia olahraga arung jeram yang mengarungi Sungai Palayangan sepanjang 7 kilometer atau permainan ekstrem lainnya seperti flying fox. jika hanya ingin bersantai, area berkemah dekat danau pun dapat menjadi pilihan pengunjung.

Sumber: Kania DN/*Pikiran Rakyat** Minggu, 2 Desember 2012