Memberi Makan Orang Miskin

(Oleh: H. Usep Romli H.M., Pikiran Rakyat)

Rasulullah saw, bersabda, ada tiga perbuatan yang menjadi kunci surga yaitu mengucapkan salam (afsus salam), menjalin silaturahmi (wasilatul arham), dan memberi makan (anith tha’am) orang orang lapar. Tentang makna Hadis sahih tersebut, para ulama memberi contoh dengan sebuah kisah.

Pada suatu hari sepasang suami istri sedang duduk sambil memakan hidangan yang enak-enak. Mereka menikmati ayam goreng yang kezat. Tiba-tiba terdengar ucapan salam dari luar. Sang istri membalas ucapan salam itu sambil membukakan pintu. Tampaknya disana seorang pengemis.

“Mohon maaf, wahai pribumi yang baik. Aku sedang menderita sakit, kelaparan dan kehausan. Barangkali anda memiliki sesuap makanan dan seteguk minuman untukku,” kata orang miskin itu dengan tubuh gemetar dan suara parau tersendat-sendat.
“Tidak!” teriak suami dari dalam." Tidak ada makanan atau minuman di sini. Suruh ia pergi. Mengganggu ketenangan orang saja.

Sang istri yang tadinya hendak memberi sedikit nasi dan segelas air, tetapi karena yang suami menolak, terpaksa ia menurut. Orang miskin itu pergi tertatihtatih.
Bertahun-tahun kemudian, harta suami istri itu habis tak keruan. Mereka jatuh melarat, bahkan keduanya bercerai. Setelah habis masa idah, sang istri kembali mendapat suami yang baik dan pemurah.

Suatu hari, meraka sedang makan. Tiba-tiba terdengar ketukan. Sang istri membukakan pintu. Seorang lelaki papa berdiri disana dan memohon diberi makanan dan minuman, karena telah berhari-hari menderita kelaparan.

“Beri ia makanan dan minuman secukupnya. Juga ayam goreng ini, berikan semuanya. Mudah-mudahan membebaskan ia dari kelaparan dan menjadi berkah bagi kita,” kata sang suami.setelah pengemis itu pergi, sang istri menangis tersedu-sedu.
“Mengapa?” tanya sang suami.

“Orang yang meminta makanan tadi, adalah bekas suamiku. Ternyata sekarang ia hidup melarat dalam usia menjelang tua,” jawab yang istri.

“Tidak perlu heran atas ketentuan Allah,” jawab sang suami. “Ia dulu kaya raya sehingga berani membentak dan menolak memberi makanan kepada seorang pengemis kelaparan. Harap engkau tahu, istriku, pengemis kelaparan yang diusir itu aku sendiri, suamimu.

--Sumber kitab “Ajaibul Qashashah Min Biladil Arabiyah” Syehk Ali an Najmi--

Kedermawanan Ali bin Abi Tholib

(Oleh: A. Hajar Sanusi, Pikiran Rakyat)

Pada suatu ketika Allah SWT menguji keluarga Ali bin Abi Tholib ra. Salah seorang dari kedua anaknya ditimpa demam tinggi. Demi kesembuhannya, ia melakukan pelbagai ikhtiar.

Mulai dari usaha konvensional hingga bersifat spiritual, seperti dengan memberikan tindakan medis yang selaras dengan konteks zaman. Atau, lewat doa, bahkan bernazar. Dalam nazarnya itu Ali bin Abi Tholib ra. menyatakan bahwa ia akan melaksanakan puasa selama tiga hari berturut-turut apabila anaknya itu sembuh.

Segala puji milik Allah. Selang beberapa waktu, kesehatan anaknya pulih kembali. Allah SWT mengabulkan doanya. Oleh karena itu, ia sangat bersyukur. Maka, keesokan hari ia mulai melaksanakan puasa nazarnya. Dalam hal ini ia disertai istri tercintanya, Fatimah al-Zahra binti Rusulullah saw.

Waktu bergulir. Pagi berganti siang. Petang menyusul, kemudian waktu magrib pun akhirnya tiba. Ketika pasangan suami-istri itu hendak berbuka dengan makanan alakadarnya, tiba-tiba pintu rumah diketuk orang.

Tamu yang tidak diundang itu ternyata seorang miskin papa. Ia datang untuk meminta belas kasihan, karena didera lapar seharian penuh. Tanpa berpikir panjang, keluarga suci itu segera memberikan makanan yang sedianya akan mereka santap. Tidak heran malam itu mereka berbuka hanya dengan beberapa teguk air.

Esoknya mereka berpuasa lagi. Hari itu berlalu seperti biasa. Namun, kala waktu magrib tiba, pintu rumah lagi-lagi diketuk orang. Kini yang datang adalah seorang anak yatim. Sebelum yang bersangkutan mengutarakan maksudnya, mereka sudah jatuh iba. Kondisi anak yatim itu memang sangat memprihatinkan sehingga mereka memberinya makanan, yang sejatinya dipersiapkan untuk berbuka puasa. Malam itu pun mereka lalui dengan perut lapar.

Kini mereka telah berada pada hari ketiga dari puasa nazarnya. Karena berkah Allah SWT dalam segala hal, mereka tampil tetap dalam kondisi prima. Tidak kecuali dalam menjalani maisyah, atau kehidupan dunia ini. Sebagaimana hari-hari sebelumnya, ketika menjelang magrib, ketika mereka mempersiapkan diri untuk berbuka, seseorang datang memohon belas kasihan.

Kali ini adalah tawanan perang. Lantaran mengutamakan orang lain sudah menjadi sifat kelurga itu, tidak mengejutkan jika makanan yang sudah terhidang untuk berbuka pun mereka berikan kepadanya dengan penuh keikhlasan.

Dengan demikian, selama keluarga suci itu menunaikan puasa nazar, maka tidak sebutir kurma atau sepotong roti pun yang masuk ke perut mereka. Sungguh mengagumkan perilaku pasangan suami-istri itu. Mereka sanggup menahan lapar berhari-hari, lantaran lebih mengutamakan orang lain dari kalangan akar rumput. Lagi pula, semua itu mereka lakukan tanpa pamrih, kecuali mengharapkan rida Allah SWT.

Atas kedermawanan Ali bin Abi Tholib ra. Dan Fatimah al-Zahra tersebut, menurut Ibn Abbas, Allah SWT berkenan menurunkan ayat-ayat berikut ini.
“Mereka melaksanakan nazar dan takut akan sesuatu, yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukai kepada orang miskin, anak yatim dan orang tawanan. Sungguh, kami memberikan makanan kepadamu hanyalah demi mengharap keridaan Allah SWT. Kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan azab suatu hari, yang pada saat itu orang-orang bermuka masam penuh kesulitan, yang datang dari Tuhan kami” (lihat QS Al-Insan/76:7-10).

Wahyu itu turun, jelas sebagai bentuk apresiasi terhadap kedermawanan Ali bin Abi Tholib ra. dan istrinya, Fatimah binti Rasulullah.

Kampung Panjalu (Kabupaten Ciamis)

Lokasi: Desa/Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis

Sekilas: berdasarkan sejarah, di daerah ini dahulu pernah berdiri kerajaan besar bernama Panjalu. Kampung ini sangat terkenal dengan upacara adat Nyangku yang digelar untuk mengingat jasa dan perjuangan para leluhur, yaitu Prabu Sanghiang Boros Ngora. Dia adalah salah seorang Raja Panjalu yang cukup terkenal. Sebelum menjadi raja, Prabu Boros Ngora sempat ke Mekah untuk berguru mengenai ilmu-ilmu keislaman. Konon, disana dia langsung berguru dengan Sayidina Ali, sahabat Rasulullah saw. Seusai berguru, Prabu Boros Ngora diberi cendera mata berupa pedang, cis (jubah) dan air zamzam. Sepulangnya dari Mekah, barulah Prabu Boros Ngora diangkat menjadi Raja Panjalu.

Hingga sekarang upacara adat Ngangku masih dilakukan oleh masyarakat Panjalu, yaitu ritus membersihkan benda pusaka yang disimpan di Pasucian Bumi Alit. Bumi Alit dulu hanya berupa bangunan kecil yang dibangun dari bambu, kayu, dan atap injuk. Pada tahun 1955 diadakan pemugaran yang menjadikan Bumi Ait berbeda dan lebih kelihatan modern. (Pikiran Rakyat)

Kecintaan Ukasyah terhadap Rasulullah

(Oleh: Hj. Nunung Karwati, Pikiran rakyat)

Ketika Rasulullah saw, sakit menjelang akhir hayatnya, pada suatu majelis beliau berpesan kepada para sahabatnya. “JIka aku melakukan kezaliman pada kalian walau sebesar biji zarah (biji sawi), balaslah saat ini juga. Janganlah kalian datang kepada Allah SWT kelak dihari kiamat menuntutku atas perbuatanku yang merugikan kalian di dunia ini,” kata Rasulullah.

Semua yang hadir terdiam. Tiba-tiba Ukasyah ra. bertanya, “Ya Rasulullah, ketika aku dahulu masih kafir, dalam perang Badar, engkau menarik bajuku hingga robek, dan memukul pundakku dengan tongkat. Apakah engaku sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda?”

Rasulullah berkata, “Wahai Ukasyah, aku sengaja memukul kamu.” Ukasyah pun berkata, “Ya Rasulullah, izinkan aku menuntut balas darimu.”

Seketika gaduhlah majelis tersebut karena ada sahabat yang tega menuntut balas pada Baginda Nabi. Umar bin Khattab langsung berdiri dan menghardik Ukasyah.

“Biarkan aku membawanya keluar ya Rasulullah. Ia telah berlaku tidak sopan terhadapmu. Tidak pernah kami merasakan suatu kezaliman pun walau kecil yang engkau lakukan terhadap kami.”

Rasulullah tersenyum dan meminta Umar untuk duduk kembali. Disuruhnya Bilal ra.. untuk mengambil tongkatnya yang disimpan di rumah Fatimah. Bilal kelaur dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya si atas kepala dengan berkata, “Rasulullah telah menyedikan dirinya untuk diqisas.”

Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah, maka Bilal menyampaikan maksudnya untuk mengambil tongkat Nabi. Fatimah pun heran dan bertanya. “Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya.” Berkata Bilal ra., “Wahai Fatimah, Rasulullah saw. Telah menyediakan dirinya untuk diqisas.”

“Siapakah manusia yang sampai hatinya untuk mengqisas Rasulullah saw?” Bilal tidak menjawab pertanyaan Fatimah..Setelah Fatimah memberikan tongkat tersebut. Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah, kemudian beliau pun menyerahkan kepada Ukasyah.

Abu Bakar dan Umar tidak tinggal diam, keduanya tampil ke depan sambil berkata, “Wahai Ukasyah, janganlah kamu qisas Rasulullah, qisaslah kami berdua.”
Mendengar pembelaan kedua sahabatnya itu, Rasulullah segera berakata, “Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua.”

Kemudian Ali berdiri lalu berkata, “Wahai Ukasyah! Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rusulullah, pukullah aku dan janganlah kamu mengqisas Rasulullah.”
Lalu Rasulullah berkata, “Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu.”

Setelah itu, Hasan dan Husein bangun dengan barkata, “Wahai Ukasyah, bukankah kamu tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah saw., kalau kamu mengqisas kami sama dengan kamu mengqisas Rasulullah.”

Mendengar kata-kata cuucunya, Rasulullah pun berkata, “Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua.”

Rasulullah berkata, “Wahai sahabat Ukasyah pukulah saya kalau kamu hendak memukul. Aku rida.”

Kericuhan semakin menjadi, isak tangis semakin keras. Anggota majelis semakin banyak karena tersebar kabar bahwa Rasulullah yang agung akan diqisas. Para sahabat pun tidak berdaya mencegah Ukasyah karena Nabi telah mempersilahkan Ukasyah untuk melakukan qisas.

Kemudian Ukasyah berkata, “Ya Rusulullah, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju karena bujuku robek saat engkau renggut.” Maka Rasulullah pun membuka baju. Setelah Ukasyah melihat tubuh Rasululah, ia pun maju ke depan dengan membawa tongkat.

Namun, tongkat itu justru dicampakkannya dan ia mencium Rasulullah seraya berkata, “Saya tebus engkau dengan jiwa saya ya Rusulullah, siapakah yang sanggup memukulmu? Saya melakukan ini karena ingin menyentuh badanmu yang dimuliakan Allah dengan badan saya. Dan Allah menjaga saya dengan kehormatanmu.”

Takbir pun bergema. Kemudian Rasulullah berkata sambil menunjuk Ukasyah, “Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli surga, inilah orangnya.”

Pasang Status Online YM di Blog

Biar blog kita keren dan bisa tambah teman chating di YM, tinggal tambahkan icon status OL YM ke dalam blog. Kira-kira seperti ini:

Silahkan kunjungi >> http://ymgen.com/

Setelah terbuka halamannya kita pilih dulu gambar status YM yang kita mau.
Lalu masukan alamat email yahoo, di kotak yang ada tulisannya

“Put Tour YM ID here”,

lalu tekan Submit.
Di halaman berikutnya akan tampil diantaranya kotak yang bertuliskan:

“Code HTML For Web or Blog”

Nah tinggal copy paste Kode itu. di element laman >> tambah HTML / JavaScript . (Kode HTML nya warnanya merah yang pernah saya lihat mah, mudah-mudahan ga Berubah)

Silahkan coba! Kalau ga berhasil teh. Kabina-bina teuing eta mah.sengihnampakgigi

Sang Pemimpin Besar Mengakui Kesalahannya

 (Oleh: A. Hajar Sanusi, Pikiran Rakyat)

Pada masa Khalifah Umar ibn al-Khathab, mas kawin (mahar) yang dibayar suami kepada istrinya terbilang mahal. Bagi kaum berada memang bukan masalah, tetapi tidak demikian halnya buat kalangan yang tidak punya. Tingginya kewajiban membayar mas kawin terang saja menjadi salah satu penghambat keinginan sebagian masyarakat untuk membangun rumah tangga.

Oleh karena itu, Khalifah Umar segara memutar otak mencari alternatif pemecahan. Ia akhirnya menemukan solusi untuk masalah tersebut. Negara, demikian menurutnya, harus menentukan jumlah maksimal memberian mahar. Tidak sekedar itu, Khalifah Umar pun membuat ketentuan tambahan, yaitu dari jumlah mas kawin yang dibayarkan suami akan diambil petugas negara sebesar 25 dirham untuk kemudian dimasukkan ke dalam baitul mal.

Khalifah Umar lantas mengumumkan peraturan tersebut di dalam masjid, di hadapan orang banyak, baik laki-laki maupun perempuan.

Yang menarik untuk dicatat adalah ketika Khalifah Umar selesai berbicara kemudian turun dari mimbar, seorang perempuan berdiri tegak dan mengajukan protes.
Dengan suara lantang perempuan itu berkata “Laysa laka hadza, ya Umar (Anda tidak berhak melakukan hal ini, wahai Umar).
Keruan saja Khalifah Umar terkejut. Kemudian ia bertanya, “Memangnya kenapa?” Perempuan itu menjawab, “Sebab Allah SWT telah berfirman dalam Alquran, yang berbunyi (seraya membacakan QS, Al-Nisa/4:20). Berikut adalah terjemahan ayat yang dijadikan alasan ketidaksetujuan perempuan tersebut:
“Dan apabila kamu mau mengganti istrimu dengan istri yang lain (maksudnya menceraikan), sedangkan kamu telah memberikan kepada seseorang diantara mereka harta yang banyak, janganlah kamu mengambilnya kembali daripadanya walaupun sedikit. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan menanggung dosa yang nyata?

Setelah perempuan itu tamat membacakan ayat tersebut. Khalifah Umar yang sejak tadi mendengarkan dengan seksama, kembali naik mimbar. Apakah tindakan Khalifah itu lantaran mau menghardik perempuan pemrotes itu karena dianggapnya telah berkata terlalu lancang?

Ternyata tidak! Alih-alih marah, justru naik mimbar kali ini Khalifah Umar ingin mengakui kekeliruan dirinya sehingga kemudian kebijakan yang baru saja diumumkannya itu dinyatakan batal karena hukum.

Dalam kesempatan itu Khalifah Umar berkata “Ashabat imra’ah wa akhtha’a Umar (Perempuan itu benar dan Umar telah keliru)

Sungguh mengagumkan. Seorang penguasa sekaliber Umar bersedia, bahkan tidak merasa kehilangan muka untuk menarik kembali kebijakan yang baru dibuat, seandainya yang demikian itu bertentangan dengan kebenaran. Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah, maukah kita berjiwa besar untuk mengakui kekeliruan diri seperti telah diteladani Khalifah Umar ketika, misalnya, pendapat kita bertentangan dengan kebenaran.
(Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Kiaracondong, peserta Program Doktor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, /PR)

Membuat Postingan Rata Kiri Kanan

Postingan pada Blogger bisa dibuat rata kiri kanan secara otomatis tanpa harus melakukan setting disetiap postingan. Hanya menambahkan script "Justify" , Caranya seperti ini:

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari).

Cari kode: #main-wrapper {

- Kalau sudah ketemu masukkan kode Css ini: text-align:justify; di bawah kode tadi, sebelum tanda penutup “ }”.

- Simpan, lihat hasilnya

Tayuban (Ibing Tayub)

Tayuban (Ibing Tayub)
1. Sejarah Tayuban (Ibing Tayub)
Kata Tayub berasal dari basa jawa yang artinya kesugemanan atau kalangenan, maka Ibing Tayub disebut juga Ibing Kalangenan.

Seni Tayub (Ibing Sunda) pertama kali ada di daerah Jawa kulon yaitu daerah priangan. Dalam penelitian dari mulai abad-19 kira-kira tahun 1836 sudah ada pagelaran Seni Tayuban di tiap keratin atau di tiap Kabupaten.
Seni Tayub digelar dalam acara pesta kenegaraan dan ada pula pada cara selamatan seperti pernikahan atau khinatan anak. Tayuban di gelar mulai dari tingkat kabupaten hingga ketingkat kelurahan, sedangkan yang ikut serta dalam kegiatan Tayuban kebanyakan orang-orang priyayi atau para menak atau juga inohong-inohong dan para saudagar-saudagar kaya.

Tempat yang digunakan pada jaman dulu yaitu di pendopo-pendopo kabupaten ada juga di tempat terbuka di panggung (balandong).

Dalam pelaksanaan Ibing Tayub biasanya bergantian seorang-seorang tetapi ada pula yang ikut serta di sampingnya yang disebut mairan (ngamair). Berdasarkan pengamatan dan yang dialami oleh para penggemar Nayub bahwa Tayuban atau Ibing Tayub bisa disebut juga tari pergaulan karena merupakan salah satu alat dalam pergaulan di kalangan masyarakat.

Di wewengkon atau daerah priangan terutama di Kabupaten Bandung dan sekitarnya lebih berkembang pada abad ke-20 berdasarkan penelitian Bapak R. Tjetje Somantri dalam buku Seni Budaya Sunda, kira-kira pada tahun 1918 di Jawa Kulon utamanya di puseur dayeuh Bandung Seni Ibing Sunda menjadi kental

Semasa pemerintahan RAA Wiranata Kusumah yang menjadi Bupati Bandung, Beliau suka mengadakan pagelaran acara Tayub (Ibing Tayub) yang pada akhirnya semua perangkat pemerintah pada jaman dulu di kabupaten mulai Patih Wedana, Camat, Lurah dan para Pamong Praja sampai pedagang supaya menari (Ibing Sunda) acara Tayub.

Dalam pelaksanaan tari Tayub tiap orang berbeda mempunyai khas masing-masing senang gagah, lemah gemulai atau lunak. Upamanya Bupati Sumedang, Pangeran Kusumah Adinata senang menari gagah dalam lagu sonteng atau Panglima. Bupati Garut Kanjeng Wiratanudatar senang ngigel lungguh dalam lagu Sentrongmaja. Bupati Sukapura Kanjeng Wiradaningrat senenag ibing lemes atau ladak dalam lagu Wani–wani.

Tayub atau Ibing Sunda untuk hiburan kasugemaan, agar ada pendamping dalam menari ada juru tari lebih dikenal Ronggeng.

Ronggeng pada jaman itu tugasnya menjadi Sinden (juru kawih) sambil menari. Pada waktu menari suka disediakan makanan dan minuman yang memabukan, banyak para penayub yang mabuk.
Setelah para ahli Seni Tayub Ibing Sunda diperbaharui karena banyak mengganggu dalam pelaksanaannya. Dengan jasa para peneliti diantaranya: R Gandakusumah dengan sebutan Aom Doyot, Camat dari Lewiliang, Tayub Ibing Sunda di lemesan. Antara lain, penari temenang mabok, Juru kawih (sinden) harus duduk, juru tari (ronggeng) dikhususkan dan minuman yang memabukan temenang disadiaken,namun sekitar tahun 1963 ternyata minuman keras masih dihidangkan karena merupakan penghormatan kepada para penayub.

2. WADITRA TAYUBAN (SENI TAYUB)
1. Rebab
2. Gendang
3. Saron Bayun (Nembalan pangkat lagu/panyaruk)
4. Gambang
5. Penerus.
6. Peking
7. Bonang
8. Rincik (salukat)
9. Jenglong
10. Ketuk (Cangkung)
11. Goong besar
12. Goong kecil (kempul)
13. Beri
14. Selentrem
15. Kecrek.

3. JURU WIYAGA
Juru Wiyaga pada Tayuban disebut Panayagan dari kata Panayogena yang artinya seragam. Panayagan. Panayagan Tayuban sesuai dengan waditra yang tersedia.

4. BUSANA (PAKAIAN TAYUBAN)
a. Pakaian Juru Wiyaga seragam Jas Tutup.
b. Pakaian laki–laki para menak atau priyayi jas tutup atau takwa dan kebawahnya disinjang (kain), sedangkan tutup kepala memakai bendo atau udeng.

5. LAGU DAN TARIAN TAYUB
a. Lenyepan.
b. Kering I, Kering II.
c. Jeledra.
d. Gawil.
e. Dermayonan
g. Kembang Jarak.
h. Badud
i. Malo
j. Kalkum Gaplek, dan sebagainya.
k. Polos Tomo
l. Geboy
m. Genjreng
n. Banjaran
o. Kulu–kulu bem
p. Kulu–kulu gancang
q. Serenet
r. Kacang asin

6. PEMENTASAN TAYUBAN
Pelaksanaan Ibing Tayuban digelar pada acara selamatan masarakat seperti Khitanan, pernikahan, dan ulang tahun peringatan kenegaraan.

Jalanya pertunjukan atau pelaksanaan supaya teratur maka dipandu oleh panitia dan juru baksa.
Sebelum acara dimulai terlebih dahulu orang yang dituakan memohon do’a kepada yang Maha Kuasa dengan membakar kemenyan dan menyajikan sesajen.

Adapun sesajen yang bisa disajikan di antaranya :
1. Puncak manik (nasi congcot yang di atasnya disimpan telur ayam kampung)
2. Bakakak ayam.
3. Deuweugan (kelapa muda).
4. Kupat, lepet tangtang angina.
5. Rujak cau rujak kelapa , rujak asam, cikopi manis pait
6. Cerutu dan tektek atau sirih serta lain–lainnya lagi.

Di lingkungan Tayuban atau di balandongan, di tiang balandongan suka dipasang dedaunan sebagai berikut;
a. Daun Palias yang mengandung makna filosofis dalam bahasa sunda, palias teiung lamun terjadi yang tidak diharapkan, mohon supaya aman dan tentram.
b. Daun Darangdan , mengandung makna dalam basa sunda dangdanan pakaian harus pantas, kita harus kuat iman atau mental dalam dangdanan hidup.
c. Daun Jawer Kotok, mengandung makna penglihatan harus obyektif harus bersifat adil dan jujur (ulah kotoken)
d. Daun Beringin, mengandung makna bawa para pemimpin harus mampu memberikan kesejukan kepada rakyat kecil, bisa dipakai naungan dan perlindungan.

Aluran pementasan Tayuban dari sejak jaman dahulu sampai sekarang masih dilaksanakan sebagai berikut :
a. Upacara, pada acara selamatan suka ada sambutan dari atas nama yang punya hajat dan sambutan dari pemerintah.
b. Pada acara peringatan kenegaraan , sambutan hanya disampaikan pihak pemerintah saja
c. Pembukaan pentas seni Tayuban ( Wawayangan)
1. Menyanyikan lagu-lagu hormatan kepada leluhur (karuhun) pada dasarnya untuk mengenang kepada jasa-jasa para leluhur yang telah meninggal dunia (wafat).
2. Adapun lagu-lagu yang biasa disajikan diantaranya:
a. Kembang gadung
b. Kembang Beureum
c. Titi Pari dan lagu lainnya sesuai dengan kebiasaan daerahnya.
d. Tatakrama dalam tari serta urutan pembagian soder disampaikan dan diaturoleh juru baksa :
1. Jurubaksa dengan didampingi juru tari (ronggeng) memberikan baksa kepada
tamu undangan (para penari) dengan alat Bantu karembong di atas baki, dengan piringan macan Ucul. Adapun pembagian baksa berurutan dari yang paling tua sampai yang paling muda atau sesuai dengan pangkat atau golongannya. Begitu pula juru soder tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan level atau tingkatan orang yang akan diberi soder.
2. Jurubaksa ada beberapa tingkatan, biasanya meneyediakan tiga tingkatan juru baksa atau dua tingkatan.
a. Jurubaksa untuk golongan priyayi atau menak serta para saudagar.
b. Jurubaksa untuk masyarakat biasa baik untuk kaum tua dan kaum muda.
3. Orang yang telah menerima soder dari juru baksa biasanya mendekatitukang gendang (juru gendang) untuk meminta lagu yang diminatinya dan langsung membelakang panayagan dengan selendang berada di puncak sampai selesai menari
4. Yang tidak senang menari cukup berdiri atau diwakilkan kepada orang lain tetapi tetap memberi uang kepada juru tari dan panayagan (masak dalam basa Sunda)
5. Untuk yang ikut mairan diatur oleh juru baksa dengan memberikan minuman (pada jaman dulu minuman keras)
6. Tingkatan para pemair baik usia maupun levelnya disesuaikan dengan orang yang punya soder dan banyaknya pemair dibatasi paling banyak tiga orang.
7. Posisi pemair waktu akan ikut mairan ada di depan orang yang punya soder dengan adegan hormat (rengkuh kedua tangan ke depan dan kedua jempol didekatkan).
8. Gerakan menari pemain tidak boleh melebihi yang punya soder kecuali diberi kesempatan pada lagu (tanda tarik) seperti lagu kembang jarak atau dermayon, juru tari pada awalnya ada dihadapan orang yang punya soder.
9. Selesai menari para penari duduk kembali ke tempat duduk semula dan soder tetap dipakai sampai ke tempat duduk (maksudnya agar juru tari tidak usah ragu kepada siapa mengambil uang dan soder dibawa oleh juru tari disimpan ke tempat semula di atas baki).
10. Juru tari mengambil uang dengan pirigan lagu asal tadi waktu menari kulu-kulu
11. Lagu-lagu dalam tayuban disesuaikan dengan kegemarannya gerakan tari sederhana tidak ada patokan, kecuali setelah ada perkembangan
12. Berdasarkan penelitian sekitar tahun 1918 para inohong topeng Cirebon diantaranya Bapak Wentarm dan BapakKoncer seperti diceritakan oleh Bapak R. Tjetje Somantri pada buku Budaya, para inohong topeng telah ada di Bandung (Jawa Kulon) untuk mengembangkan tari Topeng (ngamen). Pada kesempatan itu banyak para priyayi yang memanfaatkan tariTopeng untuk melengkapi tari Tayub menjadi tari Keureusan (Ibing Keureus) seperti lenyepan.


7. PERKEMBANGAN TAYUBAN
Pada tahun 1952 mulai adaperkembangan Tayuban (Tari Tayub) di Kabupaten Sumedang,terutama di wewengkon Garut, Subang, Sumedang dan daerah lainnya.
Setelah masuk ke daerah masing-masing, Tayuban mempunyai ciri khas tersendiri seperti di Kabupaten Sumedang tepatnya di desa Pajagan Kecamatan Cisitu Situraja, dan Tayuban ini merupakan seni paling merakyat sampai sekarang diminati oleh semua kalangan.

Pakaian dan tatakrama pada seni Tari Tayub ini sudah banyak perubahan yang drastis akibat arus jaman yang terus meningkat. Tatakrama sudah jauh menurun, para penari Tayub tidak pilih bulu baik jabatan, usia,pangkat dan sebagainya.
Pakaian laki-laki sudah tidak disinjang lagi atau dibendo, sekarang cukup memakai celana panjang dan baju biasa.

Dalam pelaksanaan Tayuban banyak pelengkap-pelengkap supaya tayuban
lebih meriah dengan menggantungkan bermacam-macam hasil bumi rakyat di balandongan.
Khusus untuk para penayub disediakan gantungan pisang dan makanan lainnya untuk dibawa pulang dipagi hari setelah selesai pertunjukan. Sisiran pisang yang digantungkan tidak kurang dari lima sisir pisang, setiap penayub kebagian satu sisir pisang yang sudah bernomor sesuai dengan nomor kebagian soder.

Untuk panayaga pun dipersiapkan gantungan di atas panggung sebagai oleh-oleh dimana bubaran panggung.
Pada waktu kegiatan di malam hari biasa diberikan jamuan makan malam dan makanan ringan, makanan ringan disajikan antara jam 21.00 atau jam 22.00 WIB sedangkan makan malam antara jam 00.00 s.d jam 01.00 dengan istilah turun kokoh.

Sampai jam 04.00 acara Tayuban selesai ditutup dengan kebo jiro dan panitiaan balandongan membagikan gantungan kepada para penayub untuk di bawa pulang ke rumahnya masing-masing.

Cara Dua Sahabat Menyambut Waktu Salat

(Oleh: H. Usep Romli, Pikiran Rakyat)

Dua sahabat Nabi Muhammad Rusulullah saw., Abubakar As Siddik dan Umar bin Khattab, tergolong as sabiqunal awwalun. Orang-orang yang masuk Islam sejak awal kelahiran Islam. Bersama Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar dan Umar melanjutkan kepemimpinan Islam dan umat Islam sepeninggal Nabi saw. Mereka berempat bergantian menjadi amirulmukminin (pemimpin orang-orang beriman) yang digelari “Khulafa’ur Rasyidin”, pemimpin utama.

Karakter sehari-hari Abu Bakar berbeda dengan Umar, walaupun keduanya tegas dan keras dalam menjalankan aturan hukum. Abu Bakar pernah memerangi kelompok-kelompok orang yang enggan membayar zakat. Sementara Umar tak segan-segan menghukum anaknya sendiri, Abdurrahman yang ketahuan meminum alkohol dengan 25 cambukan.

Jika terdengar Bilal ibnu Rabbah --seorang berkulit hitam namun suara emas-- mengumandangkan azan, Abu Bakar sering tercenung sedih. Kadang-kadang mencucurkan air mata. Badannya gemetar seperti ketakutan oleh sesuatu.

“Wahai Abu Bakar, mengapa setiap mendengar azan, engkau selalu begitu?” tanya seorang sahabat.

Setelah lama menahan tangis agak mereda, Abu Bakar menjawab.
“Sahabatku, azan adalah panggilan menegakkan salat. Sedang salat merupakan saat pertemuan kita dengan Allah SWT. Kita menyerahkan segala hidup, mati, dan ibadah hanya kepadaNya. Aku takut, aku malu, karena aku datang kehadapannya membawa kehinaan dan ketikberdayaanku melawan dosa-dosa. Takut dan malu karena kelemahan imanku dan ketiadaan amal solehku. Apa yanga harus kubanggakan di hahadapanNya, yang Maha Melihat dan Maha Mencatat segala kekuranganku dalam mensyukuri nikmatNya yang tak terbilang?”

Semenatara Umar, setiap mendengar azan kelihatan gembira ria. Tersenyum-senyum bahagia. Membuat semua yang menyaksikan terheran-heran.

“Wahai Umar. Mengapa setiap mendengar kumandang azan, engkau selalu begitu?” tanya seorang sahabat.

Tanpa ragu, Umar menjawab, “Bagaimana tidak gembira perasaanku? Saat salah adalah saat pertemuanku dengan Allah SWT. Aku dapat berkomunikasi langsung denganNa. Dapat menyampaikan doa permohonanku agar dikuatkan iman kepadaNya, dan agar diberi kemampuan beramal saleh kepada sesama manusia.

Karena iman dan amal saleh merupakan fondasi kehidupan kita untuk menerima limpahan rahmat karuniaNya. Dalam salat pula aku menohon ampun atas segala dosa dan kekuranganku sebagai manusia. Aku percaya, Allah SWT akan memberi ampunan kepada siapa saja yang bertobat, Maha Pengampun dan Maha Pengasih kepada mahluk-mahlukNya yang lemah.

Mengganti URL Alamat Blog Sub Domain Blogger.com

Ada hal yang paling gampang, tapi efeknya rada-rada jadi masalah. Apa coba? Jawab ku sayah sendiri wae lah, “Ganti Alamat URL Blog”. Ganti alamatnya Cuma beberapa langkah dan beberapa menit. Tapi akibatnya boss, dahsyat. Kalau kita coba cari postingan yang masih memakai alamat sebelum diganti, di mesin pencarian. Yang ada Cuma tulisan “blog tidak ditemukan”. Begitu kurang lebih. Untuk bisa ter-index lagi dengan alamat yang baru perlu waktu rada lama.

Contohnya saya. Baru beberapa bulan punya blog, sudah tiga kali ganti alamat (nya tidak ter-index-index atuh sama mesin pencari). Berarti blog saya baru lagi tuh. Coba lagi daftar ke mesin pencari: Google, Yahoo, dsb. Menurut sumber terpercaya, bisa ter-index lagi kira-kira 3 minggu. Itu juga kalau berhasil. Kalau tidak, ya ulang lagi daftar ke mesin pencari. Kasihan pan sayah nyah(ih karah ka curhat….nya).

Makanya rekan-rekan, kalau mau ganti alamat blog, pikir dulu yang matang ( 3 hari 3 malam cukup lah). Tapi kalau keukeuh nekad (hidup nekad !!!!!) mau ganti alamatnya sekarang. Ikuti cara yang pernah saya coba.

Login ke blog, di Dasbor ada tulisan Pengaturan, tinggal klik saja.

6sembilan

Setelah itu ada “Publikasikan”, sok klik lagi.

6sembilan

Di halaman berikutnya akan tampak seperti ini:

6sembilan

Kita tinggal mengisi “Alamat Blogspot” dan “Verifikasi Kata”. Terus simpan. Tapi ingat alamat yang kita ganti, tergantung kesediaan di Blogger.com.

Sekian dulu, terima kasih.

Berdoa dengan Menyebut Kebaikan

(Oleh: H.Usep Romli H.M., Pikiran Rakyat)

Tiga orang bersahabat melakukan perjalanan. Tiba-tiba turun hujan lebat. Kebetulan di dekat mereka ada sebuah gua. Masuklah mereka ke gua untuk berteduh sambil menunggu hujan surut.

Tanpa diduga-duga, satu batu besar meluncur dari tebing jatuh ke bawah, persis menutup lubang gua yang membuat mereka terperangkap. Upaya menggeser batu sia-sia, karena sangat berat.

“Kita tak akan bisa keluar. Akan tetapi, barang kali ada sedikit kebaikan kita masing-masing yang dapat dijadikan wasilah (perantara) untuk mendapat pertolongan Allah,” ujar salah seorang di antara mereka menyarankan. Mereka sepakat, lalu mereka bergiliran mengungkapkan kebaikan yang pernah mereka perbuat.
Yang paling tua memulai mengungkapkannya.

“Ya Allah, dulu hamba mempunyai ayah dan ibu yang sudah amat tua renta. Setiap hari, hamba memberi mereka minum segelas susu, sebelum mereka tertibur. Susu sisa minuman mereka baru hamba bagikan kepada istri dan anak-anak hamba.

Pada suatu hari, hamba pulang terlalu larut sehingga mereka telah telap tertidur sebelum mendapat minuman susu. Dengan segelas susu di tangan, hamba menunggu mereka hingga bangun. Anak-anak semua merengek-rengek ingin minum susu, tidak hamba perdulikan, karena ayah dan ibu hamba yang harus minum terlebih dahulu.

Menjelang pagi, baru mereka berdua bangun. Hamba segera memberikan susu segelas itu, dan sisanya baru diberikan kepada anak-anak yang belun berhenti merengek. Ya Allah, jika menurut-Mu itu merupakan kebaikan dan kebajikan seorang anak kepada orang tuanya, jadikan jalan pertolongan bagi hamba selamat dari gua ini.”

Batu di pintu gua, bergeser sedikit. Namun belum cukup untuk dimasuki badan manusia.
Yang kedua mulai mengungkapkan kisahnya.

“Hamba dulu pernah mencintai seorang gadis cantik yang masih sanak saudara juga. Berkali-kali hamba membujuknya untuk berbuat maksiat, tetapi ia selalu menolak. Hingga suatu saat nafsu hamba memuncak. Hamba beri iming-iming segenggam perhiasan indah dan mahal. Rupanya ia luluh juga. Bersedia melayani hamba. Namun, begitu peristiwa dosa akan berlangsung, ia sadar. Berteriak keras, menyuruh hamba takut kepada-MU, ya Allah, sambil mengingatka jangan sekali-kali lagi membujuk rayu untuk melanggar batas susila di luar hak. Hamba pun sadar. Segera pergi menghindar setelah merelakan perhiasan itu tampa imbalan apapun.

Ya Allah, seandainya perbuatan hamba termasuk sebentuk keimanan kepada-Mu dan amal soleh kepada sesama manusia, jadikan jalan keselamatan bagi hamba terlepas dari lubang gua ini.”

Batu bergeser lagi sedikit, tetapi msih tetap sempit.

Giliran orang ketiga berkisah.
“Ya Allah, hamba dulu memiliki peternakan domba. Memiliki banyak pekerja upahan. Salah sorang dari pekerja hamba menghilang tak ada kabar berita. Sebelum menerima upah-upahnya. Maka hamba jadikan upah itu sebagai investasi di peternakan sehingga menghasilkan beberapa ekor domba yang terus berkembang biak, hingga mencapai ratusan ekor.

Ketika ia datang menagih upah, hamba tunjukan barisan domba yang memenuhi lembah bukit. Ia sangat gembira dan menawarkan imbalan tetapi hamba tolak.

Ya Allah, sekiranya perbuatan hamba merupakan amal saleh, perwujudan sikap amanah terhadap hak milik orang lain, jadikanlah pembebasanku dari becana ini.

Bergeserlah batu penutup lubang gua sehingga memberi ruang cukup untuk dilewati ketiga orang itu. Mereka selamat berkat amal kebajikan yang telah mereka perbuat. (Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, sumber kitab Riyadush Shalihin Iman Yahya an Nawawi).

Kampung Pulo (Kabupaten Garut)

Lokosi: Kampung Cijakar, Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut.

Batas wilayah: Utara; Desa Neglasari Kecamatan Kadungora, timur; Desa Karang Anyar dan Desa Tambak Sari Kecamatan Leuwigoong, selatan; Desa Margaluyu dan Desa Sukarame Kecamatan Leles, barat; Desa Talagasari Kecamantan Kadungora dan Desa Leles Kecamatan Leles.

Sekilas: Pada awalnya, Masyarakat Kampung Pulo beragama Hindu. Kemudian Embah Dalem Muhammad singgah ke daerah ini, saat dia terpaksa mundur karena mengalami kekalahan pada menyerangan terhadap Belanda. Kekalahan ini membuat dia tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takun kepada Sulat Agung. Dia beserta kawan-kawannya kemudian menetap didaerah Cangkuang yaitu Kampung Pulo dan mulai menyebarkan agama Islam pada daerah tersebut hingga wafat.

Sepeninggal Embah Dalem Arif Muhammad, di kampung tersebut dibuat enam rumah adat yang berjejer saling berhadapan, ditambah satu mesjid. Jumlah rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi dan penduduk yang menempati pun tidak boleh lebih dari enam kepala keluarga.

Masyarakat kampung ini memegang aturan-atruan,antara lain, bentuk rumah, atap selamanya harus memanjang (jolopong); juga tidak boleh memelihara teranak besar berkaki empat, seperti kambing, sapi, kerbau dan lainnya; dilarang memukul goong besar; yang berhak menguasai rumah adat adalah wanita. Bagi anak laki-laki yang sudah menikah harus meninggalkan kampung. Masyarakat Kampung Pulo seluruhnya beragama Islam, tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian ritus Hindu. (Pikiran Rakyat)

Cara Menghapus Jumlah Arsip di Blog

Coba lihat dulu judulnya pakai Kata "Menghapus", postingan sebelumnya saya pakai kata "Menghilangkan", mudah-mudahan sama pengertiannya. Tapi yang jadi masalah, yaitu; angka yang tampil di arsip blog kita, kira-kira seperti ini tampilannya:

Arsip Blog
Juli (5)
Juni (7)

Ada sebagian yang tidak menyukai memperlihatkan secara langsung jumlah arsip blog perbulannya (Frekuensi Arsipnya tiap bulan). Kalau itu termasuk anda, maka kita bisa menghapus angka-angka tsb, sbb:

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari)
Cari kode yang mirip di bawah ini :

(<data:i.post-count/>)

Kalau di template yang saya pergunakan posisinya kurang lebih seperti ini:
.......
<a class='post-count-link' expr:href='data:i.url'><data:i.name/></a>
<span class='post-count' dir='ltr'>(<data:i.post-count/>)</span>
<b:if cond='data:i.data'>
......

bila sudah ketemu, hapus kode tadi!!!

Untuk lebih yakin jangan dulu disimpan, klik dulu PRATINJAU untuk melihat hasil tampilan sementara. (Takut salah saya ngasih tahu caranya, harap maklum bozz peace ).
Kalau hasilnya seperti ini:

Arsip Blog
Juli
Juni

berarti cocok tuh, langsung disimpan.

Selesai.....

Menghilangkan Jumlah pada Label/Kategori

Apabila kurang suka tampilan angka jumlah label/kategori diblog kita. Kita bisa menghilangkannya dengan cara seperti ini: (Kita ngambil jalan singkat saja yah).

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari)
- Cari kode di bawah ini:

<span dir='ltr'>(<data:label.count/>)</span>

- kira-kira seperti ini kode Css nya

<a expr:dir='data:blog.languageDirection' expr:href='data:label.url'><data:label.name/></a>
</b:if>
<span dir='ltr'>(<data:label.count/>)</span>
</li>
</b:loop>
</ul>

- Kalau sudah ketemu, hapus kode yang warnanya merah saja. (Ingat yang warna merah.)
- Terakhir jangan lupa di simpan.

Apabila cara pertama tidak berhasil, pergunakan cara ke dua, yaitu:
- Buka Akun Blog
- Klik Rancangan. Di Elemen Laman, Pilih Tambah Gadget
- Pilih Label, terus kosongkan kotak di sisi tulisan tampilkan jumlah entri.
Sekian lah…….

Ketulusan Cinta Seorang Abu Dzar

(oleh: A. Hajar Sanusi, Pikiran Rakyat)

Suatu ketika Abu Dzar al-Ghifari ikut dalam rombongan Rasullullah saw. Untuk berperang melawan tentara romawi di negeri syam. Dalam sejarah, peristiwa itu dikenal sebagai Perang Tabuk.

Setelah menempuh jarak yang cukup jauh, unta Abu Dzar mogok dan tidak mau berjalan lagi. Abu Dzar terpaksa memikul semua perbekalan di atas pundaknya dan kemudian melanjutkan perjalanan tanpa kendaraan.

Ia menapaki samudera pasir yang membara, lantaran terbakar sinar matahari. Namun hal itu tidak dianggap sebagai masalah serius, karena ia ingin segera menyusul kafilah Nabi saw.

Ketika perasaan haus menyerangnya. Abu Dzar beruntung. Ia menemukakan mata air di tengah padang pasir. Tindakan pertama yang dilakukannya adalah mengisi air sebagai upaya menghilangkan dahaga.

Kini kantong kulitnya sudah penuh terisi air. Abu Dzar lalu mencium air untuk ia minum. Namun, tatkala tangannya yang berisi air itu sudah menyentuh bibir, ia kemudian ingat akan Rasulullah saw.

Abu Dzar menarik kembali tangannya itu dan menumpahkan air yang ada ditangannya. Mengapa demikan?
Abu Dzar tidak ingin dahaganya terpuaskan sementara dalam waktu yang sama Rasulullah saw, tentu dalam keadaan kehausan.oleh karena itu, ia bergegas meninggalkan oase tersebut dan tentu saja masih dalam keadaan dahaga yang teramat sangat.

Beberapa lama kemudian, Abu Dzar berhasil menyusul Rasulullah saw, yang sedang beristirahat di suatu tempat. Kedatangannya disambut oleh Rasulullah dengan hangat dan penuh kasih sayang.

Sesampainya dihadapan Nabi saw, Abu Dzae terjatuh dan hampir pingsan karena kehabisan tenaga. Rasulullah saw kemudian memerintahkan sahabat yang lain, untuk memberinya minum.

Namun tatkala mereka memberikan air kepadanya, Abu Dzar menolak seraya menjelaskan, bahwa qirbati miliknya penuh berisi air. Ia berkata, “Hidzihi qirbati mamlu’bi al-ma’ (kantong kulitku ini penuh dengan air). Semua yang hadir menjadi heran saat mendengar ucapannya itu. Tidak kecuali Rasulullah saw.

Nabi saw, denga heran bertanya, “A ma’ak al-ma’ wa anta tadzubu athasyan? (bersamamu ada air, wahai Abu Dzar. Tapi mengapa engkau larut dalam kehausan)?”

Abu Dzar menjawab: “Na ‘am ya Rasulullah, Wa jadtuhu fi thariqi wa ma ahbabtu an asyraba minhu, illa an yasyraba habibi Rasulullah minhu (benar ya Rasulullah. Aku mendapatkan air ini di tengah perjalanan. Namun aku berjanji tidak akan meminumnya walaupun seteguk, sampai engkau wahai Rasulullah, minum darinya).”

Kisah di atas mennerangkan betapa tulus kecintaan Abu Dzar kepada Rasulullah saw. Memang demikianlah cinta sejati. Sebagaimana ahli hikmah ngatakan bahwa cita adalah: itsar al-muhbub ‘ala jami’ al-mashhub (mengutamakan sang kekasih di atas yang lainnya) .

Kampung Urug (Kabupaten Bogor)

Lokasi: Desa Kiara Pandak, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor

Batas Wilayah: Utara; Tajur, selatan; Mandala, timur; Pasirpeuteuy, barat; Pasirmadang
- Dialiri Sungai Ciapus, Cidurian, dan anak Sungai Ciapus.
- Jarak Kampung Urug dari Bandung sekitar 165 km kearah barat dan jarak dari Cibinong sekitar 42 km. Kampung Urug dapat dicapai menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat.

Sekilas: Menurut penuturan warga, riwayat Kampung Urug merujuk pada kejayaan Kerajaan Pajajaran pada abad kelima belas. Tetua adat dikampung ini juga mengaku merupakan keturunan Prabu Siliwangi. Menurut cerita yang ada di masyarakat, sejarah beberapa kampung adat seperti Ciptagelar dan Baduy juga berkaitan dengan sejarah Kerajaan Pajajaran. Dalam paparan lain dijelaskan bahwa nama Urug sebenarnya berasal dari kata “guru”. Menurut pikukuh ada kepercayaan, Kampung Urug sudah berdiri sejak 450 tahun lalu.
Kampung dengan luas 9 hektare ini dihuni oleh 692 KK atau sekitar 2.894 jiwa. Sebanyak 85% masyarakatnya menggunakan hidupnya pada bertani dan sisanya bekerja sebagai pedagang dan menjadi buruh tani.

Dikampung ini dibangun Gedong Ageung yang merupakan pusat kewenangan kepemimpinan adat. Selain itu terdapat pula Gedong Alit dan Gedong Pangkaleran.

Tiga kepempinan yang mengembalikan keberadaan kampung ini antara lain Kikolot Ukat atau disebut juga Kokolot Leubak, Kikolot Amat atau disebut juga Kokolot Tengah, dan Kikolot Tengah bernama Rajaya.
Sedikitnya ada tujuh kegiatan warisan leluhur yang masih dilaksanakan oleh warga Kampung Urug hingga kini, yaitu Sidekah Bumi, Seren Taun, Rowahan, Muludan, Muharaman, Iduladha, dan lebaran (idulfitri). (Pikiran Rakyat)

Cara Menyembunyikan Tanggal Posting di Blog

Tanggal posting berguna untuk memberi informasi kapan postingan kita ter-Publish. Tapi jika Anda sama seperti saya kurang begitu menyukai tanggal posting tampak pada Blog kita. Bisa dicoba caranya seperti ini:

- Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari)

Cari kode yang mirip di bawah ini:

h2.date-header {
margin:.5em 0 0;
padding:0;
font-size:75%;
color:#777;
}

Jika sudah ketemu tambahkan Kode Css display:none; ke dalam Css di atas sehingga menjadi seperti

h2.date-header {
margin:.5em 0 0;
padding:0;
font-size:75%;
color:#777;
display:none;
}

Kemudian simpan.

Menyembunyikan/ Menghilangkan Judul dan Deskripsi Blog

Supaya Judul dan Deskripsi Blog tidak terlihat tumpang tindih dengan gambar/image header yang kita pasang. Untuk menyembunyikan Judul dan Deskripsi Blog, kita bisa menambahkan elemen HTML di template kita. Caranya seperti ini:

Login ke blog
- Masuk ke menu Rancangan, klik Edit HTML
- Centang "Expand Widget Template"
- Supaya aman, silakan Download dulu template (klik Download Template Lengkap)
- Gunakan tombol F3, (Di toolbar bawah browser akan muncul kotak pencarian, kita tinggal masukkan kode yang dicari).

Menghilangkan Judul Blog

Cari kode : #header h1 {
atau yang mirip di bawah ini :

#header h1 {
margin:5px 5px 0;
padding:15px 20px .25em;
line-height:1.2em;
text-transform:uppercase;
letter-spacing:.2em;
font: $pagetitlefont;
}

- Tambah kode display:none; sebelum penutup }
Hasilnya seperti ini:

#header h1 {
margin:5px 5px 0;
padding:15px 20px .25em;
line-height:1.2em;
text-transform:uppercase;
letter-spacing:.2em;
font: $pagetitlefont;
display:none;
}

Menghilanghkan Deskripsi

Cari kode : #header .description {
atau yang mirip di bawah ini :

#header .description {
margin:0 5px 5px;
padding:0 20px 15px;
max-width:700px;
text-transform:uppercase;
letter-spacing:.2em;
line-height: 1.4em;
font: $descriptionfont;
color: $descriptioncolor;
}

- Caranya sama tambahkan display:none; sebelum penutup }
Hasilnya seperti ini:

#header .description {
margin:0 5px 5px;
padding:0 20px 15px;
max-width:700px;
text-transform:uppercase;
letter-spacing:.2em;
line-height: 1.4em;
font: $descriptionfont;
color: $descriptioncolor;
display:none;
}

- Simpan Template

Selesai, tinggal lihat hasilnya.

Putra Khalifah dan Fasilitas Negara

(Oleh: H. Usep Romli HM, Pikiran Rakyat)

Suatu hari, Abdullah, putra Umar bin Khattab, membeli seekor unta kecil dan kurus seharga empat dirham. Lalu unta kecil nan kurus itu oleh Abdullah dibawa ke tempat pemeliharaan unta milik Negara, tempat sang ayah menjabat sebagai khalifah saat itu.

Ia menitipkan untanya disana, agar dapat diurus bersama unta-unta lainnya. Sebagai anak khalifah tentu saja pengurus peternakan unta menerima titipan unta Abdullah tanpa banyak pertanyaan.
Setahun kemudian, unta milik Abdullah yang asalnya kecil dan sangat kurus berubah menjadi gemuk dan sehat. Segera saja Abdullah berniat untuk menjual unta tersebut.

Dia membawa unta tersebut ke pasar dan ditawarkan seharga lima belas dirham. Orang-orang di pasar banyak berkerumun dan tampaknya berminat membeli unta gemuk dan sehat tersebut.

Selain tertarik oleh unta yang memang secara menampilan bagus, para calon membeli juga tertarik oleh penjualnya yang tidak lain adalah putra amirulmukminin.

Tiba-tiba datang khalifah Umar ke tengah pasar. Melihat kerumunan orang. Ia menuju ke arah sana seraya bertanya apa yang terjadi. “kami sedang berebut menawar harga unta”, jawab seseorang di pasar tersebut.
“Unta kepunyaan siapa?” Tanya Umar bin Khattab.
“Kepunyaan Abdullah putra Anda, Wahai amirulmukminin!” jawab orang tersebut.

Abdullah dipanggil mendekat. Umar berkata dengan nada keras, “aku tahu, kamu membeli unta kurus dan kecil. Aku tahu pula, untamu menjadi gemuk dan besar karena diurus di peternakan unta milik Negara. Pasti unta ini akan terjual mahal karena memang bagus. Akan tetapi, status kamu sebagai anakku, ikut menaikkan harga unta ini. Maka aku harus melakukan tindakan keras agar hal tersebut tidak terulang kembali”.

Mendengar sang ayah yang berbicara keras seketika Abdullah ketekutan. “Saya mendengar dan taat kepada ayahku yang kebetulan menjadi memimpin umat Islam sekarang,” jawab Abdullah.
“Ambil harga pembelian untamu dulu sebesar empat dirham. Selebihnya, serahkan kebaitul maal, karena engkau telah memelihara unta secara gratis. Engkau menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan pribadimu. Orang-orang dipeternakan tak berani menolak, karena engkau anakku. Kalau engkau bukan anak amirulmukminin, para petugas tak mungkin mau menerima titipan uta kurus untuk dipelihara disana,” kata Umar.

Betapa mulianya akhlak Khalifah Umar bin Khattab. Beliau tidak pernah mau mencampuradukan urusan harta pemerintah dengan urusan pribadinya. Adakah kita bisa mencontohnya?

Merubah Warna dan Huruf di Template Minima

Awal saya buat blog terus mencoba ganti huruf dan warna, tinggal pilih di menu "Fonts and Colors". Terakhir saya coba ganti warna, ternyata tampilan penunjuknya berbeda, padahal saya masih tetap memakai template minima (lieur pan simkuring). Tapi akhirnya ketemu juga caranya. Mau ikut nyoba ganti huruf dan warna? Sok login dulu!

setelah masuk, di dasbor ada tulisan "Rancangan", tinggal klik.

archive69

Setelah masuk ke rancangan terus klik "Perancang Template Baru!"

archive69

kita akan menemukan tulisan "Blogger Template Designer", selanjutnya klik "Advanced", di tempat itulah kita mengganti hurup dan warna yang kita inginkan.

archive69

Kalau sudah memilih huruf dan warna sebelum di simpan, kita bisa lihat dulu hasilnya, dengan cara klik "View Blog". setelah cocok mah tinggal klik kotak yang warna orange tulisannya "APPLY TO BLOG"

archive69

Sekian, terima kasih....

Pasang Gambar/Image di Header Blog

Langsung saja tanpa basa-basi. Tapi tunggu dulu! Sudah login ke blogger atau belum? Login dulu atuh!

Langkah berikutnya setelah kita masuk ke dasbor, klik Rancangan.

Dalam halaman Rancangan tekan tulisan Elemen Halaman.

cara1

Kemudian tekan tulisan Edit di pojok bawah widget header blog kita.

cara2

Setelah itu, maka akan tampil halaman seperti gambar di bawah.

cara3

Tekan tulisan Browse. kemudian cari gambar yang ada di komputer yang telah kita persiapkan untuk gambar header.

Setelah memilih gambar, ada beberapa pilihan untuk penempatan gambar header kita.
Terakhir tekan tombol Simpan.

Berakhir pula saya menulis di posting ini...wassalam....

Sasakala Gunung Tampomas

Zaman dahulu kala ribuan tahun yang lalu ada suatu kerajaan di tatar sunda, yaitu namanya Kerajaan Sumedang, pada waktu itu kerajaannya dipimpin oleh Pangeran Surya Atmaja. Di daerah tersebut ada suatu gunung yang bernama Gunung Gede, gunung tersebut sekarang namanya “Gunung Tampomas”. Apa sebabnya gunung tersebut sekarang namanya “Gunung Tampomas”?

Begini ceritanya :
Di sebelah utara Gunung Gede ada sebuah perkampungan yang bernama kampung Buahdua, kampung tersebut sekarang sudah menjadi nama Kecamatan yaitu Kecamatan Buahdua. Di kampung tersebut ada mata air panas yang keluar dari dalam tanah, air tersebut bisa dipakai untuk mandi serta bisa untuk mengobati penyakit gatal. Kata orang tua dulu kalau air panas yang keluar dari dalam tanah itu berhenti (kering) maka gunung tersebut akan meletus.

Disuatu malam di sekitar gunung tersebut terasa goyang serta terdengar ada suara gemuruh dibarengi angin kencang. Masyarakat yang ada di dalam rumah lari ke luar rumah sambil berteriak sambil menyebut “Lini….lini!”. Kemudian ada seorang kakek tua yang sudah banyak pengalaman dan ia sudah tahu bahwa kejadian tersebut akan terjadi gunung meletus, kemudian kakek tersebut melirik ke arah Gunung Gede, ternyata benar di puncak Gunung Gede ada asap tebal yang mengepul serta puncak gunung tersebut terlihat retak seperti mau meledak. Tidak berpikir panjang lagi kakek tersebut lari yang tujuannya untuk memberitahukan kepada Kanjeng Pangeran yang ada di Keraton Sumedang. Setelah sampai di keraton kakek tersebut memberitahukan bahwa air panas yang berada di sebelah utara Gunung Gede kering. Kanjeng Pangeran merasa terkejut dengan kejadian tersebut karena Kanjeng Pangeran sudah tahu apabila air panas kering maka gunung tersebut akan meletus. Akhirnya Kanjeng Pangeran ingin melihat sendiri untuk membuktikan betul atau tidak air panas tersebut kering, ternyata benar. Karena keadaannya demikian Kanjeng Pangeran mengumumkan pada seluruh rakyatnya yang ada di sekitar Gunung Gede terutama di sebelah utara Gunung Gede harus melakukan “hajat uar” serta menyediakan macam-macam umbi-umbian, rujak, kembang tujuh macam dan nasi tumpeng.

Setelah semua persyaratan komplit (tersedia) Kanjeng Pangeran mengajak rakyatnya untuk bersemedi bersama meminta petunjuk pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Di dalam semedinya Kanjeng Pangeran mendapat ilapat dari Tuhan bahwa gunung tersebut meminta tumbal berupa keris emas pusaka kepunyaan Kanjeng Pangeran. Tidak berpikir panjang lagi setelah mendapat ilapat, Kanjeng Pangeran langsung pulang menuju keraton untuk mengambil keris emas kepunyaannya. Kanjeng Pangeran tidak merasa rugi terhadap benda pusaka tersebut untuk ditumbalkan pada gunung, asal rakyatnya selamat dari marabahaya.

Sambil dibarengi rakyatnya Kanjeng Pangeran naik menuju puncak gunung. Sesampainya di puncak gunung tidak ragu lagi keris emas tersebut ditancapkan pada tanah, setelah ditancapkan tiba-tiba yang tadinya tanah terasa goyang, suara gemuruh serta tanah yang sudah retak dan keluar asap semuanya hilang. Kanjeng Pangeran dan rakyat yang menyaksikan kejadian tersebut terasa bahagia yang tak terhingga, terutama sekali rakyat merasa bahagia memiliki pemimpin yang berani mengorbankan harta dan jiwanya untuk membela rakyatnya dari bahaya. Kemudian air panas yang tadinya sudah kering jadi mengalir kembali.

Pada akhirnya Kanjeng Pangeran mengumumkan kepada seluruh rakyatnya bahwa gunung ini (Gunung Gede) kita ganti namanya yang tadinya “Gunung Gede” sekarang jadi “Gunung Tampa Emas”. Karena lama kelamaan dalam pengucapan nama Gunung Tampa Emas tersebut sekarang namanya jadi “Tampomas”. Begitu ceritanya.

Pembuatan Blog di Blogger.com

Dalam pembuatan blog di blogger.com (gratis ko) kita harus memiliki alamat email yang masih aktif, sebaiknya gunakan emal dari Google yaitu gmail. Jika belum mempunyai alamat email, Silahkan daftar terlebih dahulu di gmail. Kalau masih bingung membuat gmail, silahkan kunjungi "Membuat Akun Google (Gmail)".

Langkah-langkah pembuatan blog, sebagai berikut:

- Silahkan kunjungi situs http://www.blogger.com

- Setelah halaman pendaftaran terbuka, perhatikan ke sebelah kanan atas, ada kotak untuk menentukan pilihan bahasa. Bila belum menggunakan bahasa ke Indonesia, ubah ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah dipahami untuk tapahan berikutnya. seterusnya silahkan klik kotak warna orange bertuliskan "BUAT BLOG"

archive69

- Pada halaman "Ciptakan sebuah Account Google", kita tinggal mengisinya, diantarnya, alamat email, sandi email, nama tampilan, dsb. setelah semua terisi (jangan salah), klik tulisan JANJUTKAN

archive69

- Isi nama judul blog serta alamat blog yang di inginkan. Cek ketersediaan alamat blog. Seterusnya klik tulisan LANJUTKAN.

archive69

- Pilih template yang kita sukai, klik LANJUTKAN.

archive69

- Ada tulisan “Blog Anda Sudah Jadi!”. Silahkan lanjutkan dengan klik tombol MULAI BLOGGING.

archive69

- Saatnya kita mengisi entri baru. Klik Tombol PRATINJAU untuk melihat tampilan yang nanti akan muncul di blog, klik tombol TERBITKAN ENTRI jika posting anda mau dipublikasikan ke publik.

archive69

Masih bingung? Kalau masih belum paham silahkan cari panduan-panduan yang lebih mudah dipamahi.

Sekilas Tentang Tarawangsa atau Jentreng

Pada abad ke-8 rakyat Rancakalong bermata pencaharian bercocok tanam di ladang (huma) mendapat musibah yaitu panen padinya tidak berhasil, hingga terjadi kelaparan. Untuk menanggulanginya, maka tokoh masyarakat di Rancakalong yang bernama Wiranagara bersama tokoh lainnya bermusyawarah untuk sepakat mengganti tanaman padi menjadi tanaman hanjeli, namun sayang tanaman ini pun tampaknya kurang berhasil atau tidak menutup kebutuhan. Konon pada suatu hari ada seorang anak kecil yang merasa kelaparan memasuki lumbung hanjeli karena keingintahuannya persediaan hanjeli namun sialnya anak tersebut tertimpa seikat hanjeli hingga meninggal dunia

Dari saat itu tokoh (sesepuh masyarakat Rancakalong memutuskan (ragrag ucap) untuk tidak lagi menanam hanjeli dan akan diganti kembali dengan menanam padi. Tetapi untuk menanam padi pun bibitnya tidak ada. Untuk hal ini maka kembali para tokoh (sesepuh) masyarakat bermusyawarah lagi untuk berupaya mencari bibit padi tersebut. Atas kesepakatan dari musyawarah dua orang seniman yang diantaranya anak tokoh yaitu Jatikusumah yang menurut rakyat Rancakalong disebut Wiranagara bersama seorang temannya yang bernama Raguna diutus untuk mencari bibit padi ke Kerajaan Mataram yang tersohor kemakmurannya.

Dengan berbekal sebuah kacapi maka dua sahabat tersebut pergi menuju Mataram untuk melaksankan tugasnya sambil mengamen seni kacapi dan sampailah meraka ke tapal batas kerajaan Mataram yang memang pada saat itu sedang ketat-ketatnya penjagaan keamanan karena masuknya agama Islam. Tetapi dengan kecerdikannya yang beralatkan sebuah kecapi dua sahabat itu dapat masuk ke wilayah Mataram, namun setelah masuk pun mereka marasa kebingunan dan sulit untuk mencari bibit padi. Untunglah pada waktu sedang kebingungan tersebut mereka bertemu dengan seseorang yang di masyarakatnya mempunyai pengaruh dan ia pun mengerti maksud kedatangan dua sahabat itu. Maka berhasilah bibit padi yang mereka cari itu. Supaya tidak mengundang kecurigaan pemerintahan Mataram, bibit padi itu dimasukan kedalam kacapi dan mereka keluar dari wilayah mataram.

Membuat Akun Google (Gmail)

Email yang pembuatannya mempergunakan fasilitas Google, disebut gmail. Gmail sangat diperlukan dalam proses awal pembuatan blogger. Kalau ngambil istilah rekan-rekan lain "Gmail akan lebih support dengan Blogger".

Cara kita mendapatkan akun google (gmail) sangat mudah.
Tahap pertama silahkan kunjungi http://www.gmail.com atau klik di sini, pembuatan gmailnya memakai bahasa indonseia.

Jika halaman telah terbuka, pada halaman tersebut klik "buat akun", ada dibagian bawah kanan.
Selanjunya akan tampil “Buat akun Google - Gmail” disini kita diminta untuk memasukkan beberapa data pribadi kita. Masukkan data sesuai dengan petunjuk yang ada.
Masukkan data ke kotak yang telah disediakan:

Nama Depan : Masukkan nama pertama kita

Nama Belakang : Masukkan nama belakang kita

Nama Login Yang Diinginkan : Nantinya merupakan nama email kita

Buat Sandi : masukkan password/kata kunci minimal 8 karakter

Masukkan kembali Sandi : Masukkan lagi password yang sama seperti di atas

Pertanyaan Rahasia : Pilih pertanyaan yang ada, atau kita buat sendiri satu pertanyaan (bisa juga tuh)

Jawaban : masukkan jawaban (harus diingat jawaban ini bila perlu dicatat)

Email Sekunder : tidak harus diisi tetapi jika kita punya alamat email yang lain kita dapat memasukannya.( kalau kita tidak memasukkan alamat email alternatif, pada tahapan berikutnya kita diminta nomor telepon (hp), untuk memasukkan kode, yang dikirim lewat sms)

Lokasi : Lokasi anda berada sekarang (negara)

Verifikasi Kata : masukkan karakter berupa angka atau hurup yang sudah disediakan, hati-hati jangan salah. soalnya rada-rada rumit bentuknya

Jika sudah memasukkan data diatas klik Tombol “Saya Menerima. Buat akun saya” sampai disini tahapan pembuatan email dan selesai.
Jika tidak ada kesalahan maka proses pembuatan email kita berhasil.

Selamat mencoba!!!!!!!!!!