• rss

Poyok Ungkal di Karnaval Conggeang Tujuhbelasan

arsip kula|Jumat, 05 September 2014|13.32
fb tweet g+

“Budaya ini unik. Orang, terutama di luar warga Ungkal, tidak bisa langsung mengerti Poyok Ungkal, diperlukan daya nalar tinggi atau pembiasaan yang cukup lama untuk bisa mengetahui atau mengerti adanya Poyok Ungkal dalam suatu percakapan. Jadi, tidak seperti Heureuy Bandung atau Sisindiran yang bisa lebih mudah dimengerti oleh lawan bicara,“ --Drs Dede Kosasih, Msi.-- (Yeni Endah Pertiwi/*Pikiran Rakyat**)