Illistrasi: Jony/*PR* | ||
Lokasi | : | Diapit Jalan Asia Afrika, Jalan Dalem Kaum, dan jalan Alun-alun Timur |
Dibangun | : | Tahun 1811 |
Luas | : | 22.700 m |
Ketika kuda masih menjadi alat transportasi utama. Alun-alun Kota Bandung sempat menjadi terminal tempat delman-delman pengantar surat parkir di pinggir lapangan dekat Gedung Pos Besar Bandung. Ada pula Order de Boom atau tukang cukur yang setiap harinya berpraktik di sana. Pada 1 Mei 1909, di lapangan alun-alun ditanam pohon betepatan dengan kelahiran Putri Juliana, anak dari Ratu Wilhelmina. Pohon itu pun diberi nama Juliana Boom. Sayang pohon itu sekarang sudah tidak ada. Pohonnya tumbang tahun 1942. Bersamaan dengan runtuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia.
Alun-alun Bandung yang juga seusia dengan kotanya dirancang layaknya pusat kota tradisional di Pulau Jawa. Kompleksnya terdiri atas masjid raya di sebelah barat, pendopo, serta penjara yang ada di Jalan Banceuy. Ketiga bangunan tersebut tidak kebetulan dibangun di sekitar alun-alun, tetapi mencerminkan tiga kekuasaan atau asas trias politika di suatu negara. Pendopo mencerminkan eksekutif, penjara melambangkan kekuatan yudikatif, dan mesjid disebut juga sebagai representasi dari legislatif tempat masyarakat bermusyawarah. Pada masa lalu, Alun-alun Bandung juga dipakai warga untuk menyampaikan protes damai. Mereke biasanya mengenakan pakaian putih dan duduk bersama anak istrinya untuk menarik perhatian para pemimpin.
Penataan Alun-alun Bandung sudah sejak dulu dilakukan. Dekade 1950 hingga 1960-an misalnya, berbagai jenis bunga ditanam di sana. Fungsi alun-alun mulai memudar ketika tahun 1980-an lapangan alun-alun sedikit demi sedikit dibuat menjadi halaman mesjid hingga ruas jalan yang memisahkan mesjid dengan lapangan alun-alun menjadi tak ada. Penataan kala itu juga bersamaan dengan pembangunan jembatan beton yang menghubungan sisi barat alun-alun dengan mesjid raya. Pemugaran tahun 2003 lalu semakin mengukuhkan alun-alun sebagai beranda mesjid ditambah pembangunan basement parkir. Kini, lapangan Alun-alun Bandung dihiasi tanaman rindang, pagar setinggi dua meter, tempat duduk, dan kolam air mancur yang jarang menyala.
Sumber: Fitrah/Periset. *Pikiran Rakyat** Minggu, 29 Desember 2013