Menurut sakaol yang memperkenalkan kupat (ketupat) adalah Sunan Kalijaga. Kupat asal kata dari ngaku lepat (dalam bahasa Jawa dan Sunda). Kupat (ketupat) simbol dari mengakui kesalahan yang ada pada diri kita. Di Jawa setelah puasa syawal (nyawalan), ada lagi lebaran yaitu ketupat lebaran yang pertama kali diperkenalkan oleh Paku Buwono IV. Saling kirim kuah bersantan dan kupat.
Kupat (ketupat) menganduung arti yang sangat dalam. Bungkusnya terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur). Menurut masyarakat jawa janur singkatan dari sejatine nur. Orang yang melaksanakann puasa dengan dibarengi amal kebaikan termasuk kesesama dengan ikhlas, dirinya akan terlihat bercahaya.
Bentuknya jajaran genjang persegi empat, melambangkan empat hawa nafsu: amarah (emosi), aluamah (nafsu menghilangkan lapar), supiah (nafsu, memiliki hal-hal yang berkaitan dengan keduniawian), dan mutmainah (nafsu memaksakan diri untuk memperoleh keinginannya, termasuk jabatan). Dengan puasa ke empat nsfsu itu dibelenggu. (sumber: Nanang S., Galura)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H / 2011 M
Mohon Maaf Lahir Batin