"Progeria"
foto: google
Penyakit ini pertama kali dipaparkan oleh Jonathan Hutchinson dan Hastings Gilford. Hingga saat ini, baru ada sekitar 100 kasus yang terindentifikasi. Sampai sekarang penyebab penyakit ini masih belum jelas. Namun, beberapa peneliti menyakini progeria terjadi akibat mutasi gen lamin A yang bertanggungjawab terhadap pembentukan protein lamin A dan C.
Ketidakstabilan protein yang kemudian bermutasi yang menyebabkan penuaan dini pada anak-anak penderita progeria. Progeria bukalah penyakit keturunan. Umumnya, anak-anak yang menderita progeria terlihat sangat niormal ketika dilahirkan, namun terjadi tanda-tanda penuaan setelah 12 bulan.
Pada penderita progeria terdapat beberapa tanda khas, seperti gigi busuk, rambut rontok, pembuluh darah di bagian kepala tampak jelas, jaringan lemak dibagian bawah kulit berkurang, bahkan menghilang sehingga kulit terjadi keriput, kuku tak tumbuh sempurna, tapi tumbuh melengkung serta rapuh, bahkan pengeroposan pada tulang.
“Parasitic twin”
Ini adala penyakit tak biasa dari kasus kembar siam. Dalam hal ini, satu janin menjadi sangat kuat, sedangkan lainnya tetap tergantung sepenuhnya pada yang lain. Yang lemah tetap hidup dalam tubuh si kembar yang sehat sepanjang waktu.. hal ini dianggap parasit.
“Agryria syndrome”
Argyria adalah kelainan kulit berwarna biru dan salah satu penyakit yang paling jarang ditemukan pada manusia. Ini adalah kelainan genetik yang menyebabkan kulit berwarna biru, nila, atau bangkan ungu.
Penyakit ini tidak berakibat fatal bagi kesehatan. Usia penderita terbilang panjang. Kebanyakan penderita sindrom ini, bahkan tetap bertahan hidup hingga usia 80 tahun. Kendati demikian, penyakit ini belum ada obatnya.
“Walking corpse syndrome”
Penyakit ini mirip dengan gangguan bipolar dan skizofrenia. Penderita sindrom ini selalu berpikir bahwa ia sudah mati. Tidak ada bayangan lain, selain bahwa dia tyelah tiada.
Pada kondisi yang paling parah, penderita bahkan berpikir telah kehilangan bagian tubuhnya yang vital. Kondisi keijwaannya semakin rapuh. Ia merasa ada bagian jiwanya yang hilang.
“Wendigo psychosis”
Penyakit ini mungkin mirip dengan kondisi yang dialami zombie dalam film-film. Penderitanya selalu merasa ingin memakan daging manusia. Namun, Anda mungkin tidak perlu khawatir karena penyakit ini ternyata hanya diderita oleh suku asli di Amerika dan Kanada di bagian utara Amerika.
Nama Wendigo berasal dari nama monster atau roh jahat yang dipercaya oleh suku-suku di sana. Wendigo yang dikenal dengan nama lain windigo, windago, witiko, dan lainnya merupakan roh jahat yang haus darah dan selalu memakan daging manusia. Wendigo dikenal sebagai moster tamak yang tak pernah berhenti memakan daging manusia.
Manusia yang terkena wendigo psychosis dipercaya telah kerasukan roh jahat Wndigo yang membuat mereka menjadi haus darah dan ingin memakan daging manusia. Biasanya mereka yang dirasuki Wendigo adalah orang orang yang pernah terpaksa memakan daging manusia atau orang normal yang dirasuki lewat mimpi.
Orang yang terkena wendigo psychosis akan mulai berperilaklu kasar, brutal, dan dan dengan rakusnya makan dading manusia, persis seperti moster. Biasanya orang yang terkena Wendigo diobati oleh penyembuh tradisional atau dukun. Namun, terkadang mereka juga memanggil dokter untuk menyembuhkannya.
“Cutis verticis gyrata”
Ini adalah penyakit yang membuat kulit kepala tampak seperti permukaan otak. Menurut studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, kondisi tersebut belum diketahui penyebabnya.
Penyakit langka ini membuat rambut pasien menipis di atas lipatan besar dan menebal di lipatan kecil. Cutis veriticis gyrata sebagaian besar terjadi pada pria.
Sumber: Dewiyatini/*Pikiran Rakyat* Minggu, 22 Desember 2013