cover album hijau
Lirik “Lagu Enam” yang saya simpan di arsip kula, untuk mengenang kembali kaulinan/mainan lawas seperti: kuda-kudaan maupun bedil-bedilan (senjata) dari pelepah pisang/palapah cau. Sekaligus menjadi sebuah kekhawatiran. Menurut sumber: komunitas pemerhati kaulinan barudak, kaulinan barudak/permainan anak-anak khususnya di Jawa Barat banyak yang telah punah.
Di bawah ini lirik lagunya:
Lagu EnamNah begitulah kira-kira ungkapan rasa sono/rindu barudak baheula akan mainan semasa kecil dulu.
Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya
Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati
Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi
Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna
Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini
salam