Kesenian Reog yang satu ini merupakan kesenian masyarakat sunda. Reog diambil dari istilah rereongan (gotong royong), hal ini menunjukan bahwa kesenian tersebut mengajak untuk menggalang persatuan dan kegotongroyongan. Kesenian reog disamping sebagai sarana hiburan, juga diharapkan menjadi tuntunan dalam kehidupan keseharian. Pertunjukkannya dikemas dengan perpaduan antara tembang (lagu-lagu) dan dagelan (komedi). Biasanya kesenian reog digelar pada malam hari.
Alat pengirng kesenian reog antara lain:
1. Dogdog pertama disebut tilingit fungsinya mengawali lagu, membuka dan mengatur tinggi rendahnya ketukan.
2. Dogdog kedua disebut belentong atau tong, fungsinya menjawab doddog pertama atau memadukan irama.
3. Dogdog ketiga disebur kemprung atau brung, fungsinya menyambung lagu.
4. Dogdog keempat disebut badublag atau badubangpak, fungsinya adalah meraih tabuh sebagai kendang.
5. Tarompet selaku jurukawih (pennyanyi).
Pemegang tilingit disebut dalang selaku pemimpin pertunjukkan, tugasnya memberikan penyuluhan kepada penonton. Pola tabuh-nya ada yang disebut tabuh turun ka cai (irama lambat) dan tabuh kempringan (irama cepat).
Sesuai perkembangannya, alat pengiring kesenian reog dilengkapi dengan gamelan dan juru sinden.
Kesenian Reog
pepep [saukur dogdong pangrewong]
neundeun
judul : Kesenian Reog
url : https://archive69blog.blogspot.com/2010/12/kesenian-reog.html
neundeun
judul : Kesenian Reog
url : https://archive69blog.blogspot.com/2010/12/kesenian-reog.html