Empat Fase Penyakit Artritis Gout

tabel Makanan
Hiperurisemia Asimptomatik (tanpa gejala)
Bila konsentrasi asam urat lebih dari batas normal dalam darah maka cenderung akan terjadi kejenuhan, hal ini disebut hiperurisemia, yaitu >7 g/dl pada laki-laki dan >6 g/dl pada perempuan. Pada fase ini peningkatan sama urat tidak disertai gejala klinis. Tidak dibutuhkan obat penurun asam urat pada fase ini, kecuali jika kadar asam urat sangat tinggi

Arthritis Gout Akut
Gejalanya berupa serangan akut (mendadak), sendi menjadi nyeri, harigat, bengkak, merah, dan sulit di gerakkan. Nyeri meningkat sampai puncaknya dalam 8-12 jam. Sendi yang terlibat pada serangan pertama umumnya satu sendi dan yang paling sering terkena adalah pangkal ibu jari kaki (90 persen), sendi-sendi lain: pergelangan kaki, lutut dan jarang-jarang dipergelangan tangan, jari-jari tangan dan siku. Tanda klasik, penderita merasa sangat nyeri sehingga sulit untuk berjalan atau memakai sepatu. Kadang disertai gejala umum berupa demam, menggigil atau lemas. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah pada saat serangan dapat meningkat atau dapat pula normal, karena konsentrasi terutama di dalam sendi. Perjalanan alamiah arthritis gout yang tidak diobati akan pulih sendiri dalam beberapa jam sampai 1-2 minggu. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah dianjurkan setelah 2 minggu serangan akut karena menunjukkan kadar asam urat yang sesungguhnya. Serangan pertama dan serangan berikutnya umumnya lebih dari satu tahun. Selanjutnya serangan akan bertambah sering dan nyerinya lebih lama, dan melibatkan lebih dari satu sendi.

Interkritikal Gout
Fase ini adalah fase dimana penderita bebas dari serangan nyeri, atau fase antara satu serangan dengan serangan berikutnya, berlangsung rata-rata enam bulan sampai dua tahun. Pada serangan yang kedua dan seterusnya waktu ini akan semakin singkat. Meskipun tidak ada rasa nyeri, proses peradangan terus berlangsung pada fase ini sehingga penderita yang tidak mendapatkan pengobatan yang benar akan mengalami serangan akut yang lebih sering dan berlanjut pada stadium kronik disertai pembentukan tofus.

Arthritis Gout Tofaseus Kronik
Stadium kronik (menahun) ini berkembang umumnya setelah kurang lebih 12 tahun (5-4 tahun) sejak serangan gout akut pertama. Tofus gout subkutan dapat ditemukan di seluruh tubuh: di jari tangan, pergelangan, telinga, lutut, siku,. Komplikasi tofus antara lain nyeri dan kerusakan sendi serta penekanan pada pembuluh saraf.

Batu Asam Urat di Ginjal
Selain nyeri sendi dapat juga terjadi penumpukan asam urat di ginjal dan membentuk batu asam urat. Keluhan yang dirasakan penderita adalah nyeri pinggang hebat (kolik) jika batu tersebut menyumbat saluran kencing. Keluhan lain yaitu keluar batu atau pasir pada saat berkemih, atau terdapat darah dalam urine. Batu asam urat ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan bahkan merusak ginjal sehingga penderita harus menjalani terapi cuci darah (hemodialisis). Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi dan memantau fungsi ginjal penderita dengan gout.

Bagaimana Penatalaksanaan Artritis Gout?
Penatalaksanaan nonfarmakologik, yaitu memodifikasi gaya hidup, termasuk olah raga, mengurangi berat badat bagi yang gemuk, dan diet rendah purin dapat menurunkan serangan gout akut. Alkohol harus dihindari karena selain meningkatkan produksi juga mengganggu pengeluaran asam urat melalui ginjal. Trauma berulang pada satu sendi dan kekurangan cairan (dehidrasi) dapat memicu serangan gout sehingga harus dihindari.

Penelitian menunjukkan bahwa komsumsi sayuran kaya purin, seperti kembang kol, bayam, kangkung, dan kacang-kacangan tidak meningkatkan risiko terkena serangan artritis gout. Pada saat serangan akut, tindakan yang perlu dilakukan adalah mengistirahatkan daerah yang nyeri kemudian dapat dilakukan pertolongan pertama dengan mengompres daerah yang meradang dengan air dingin.

Penatalaksanaan farmakologik. Konsultasikan segera dengan dokter untuk penanganan serangan gout akut. Hal yang paling penting adalah jangan mengkomsumsi obat-obat “setelan” atau jamu yang mengkalim dapat menyembuhkan asam urat, beberapa diantaranya dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya seperti perdarahan saluran cerna dan kerusakan ginjal.

Prinsip utama terapi adalah mengatasi rasa nyeri dan menghilangkan radang pada serangan akut. Di samping itu, bagi mereka yang belum atau tidak sedang mengkomsumsi obat-obat penurun asam urat (seperti alopurinol), jangan memulai konsumsi obat-obat tersebut pada saat serangan, hal tersebut dapat merangsang penguraian kristal asam urat dan menambah proses peradangan menjadi semakin luas dan berat. Sebaliknya, jika sudah dalam terapi obat penurun asam urat, maka obat tersebut harus diteruskan dengan dosis yang sama selama serangan berlangsung.

Pemberian obat penurun kadar asam urat atau perubahan dosis sebaiknya dilakukan setelah serangan akut teratasi (kurang lebih dua minggu). Konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini, jangan mengomsumsi sendiri obat-obat penurun asam urat karena reaksi alergi dan efek samping yang cukup berat dapat terjadi, bahkan sampai kerusakan fungsi ginjal.

Dokter akan ngatur dosis obat penurun kadar asam urat berdasarkan fungsi ginjal penderita dan kadar asam urat dalam darahnya. Pada keadaan tertentu obat-obat penurun asam urat harus diminum untuk seumur hidup untuk mencegah serangan ulang gout dan menjaga agar tidak terjadi kerusakan pada ginjal akibat batu sama urat.***

Sumber: dr Laniyati Hamijoyo, SpPD-KR, M Kes. (Konsultan Reumatologi, staff pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS Hasan Sadikin Bandung), */Pikiran Rakyat.

Mengenali Artritis Gout

Mengenali Artritis Gout
Asam urat sering kali disalahkan jika seseorang mengalami nyeri sendi. Tidak saja dikalangan pasien yang mengalaminya bahkan beberapa dokter yang menemui pasien dengan nyeri sendi pun ada yang masih berpikir demikian. Hal ini didapatkan dari suatu survai yang dilakukan terhadap kurang lebih 200 dokter umum beberapa waktu yang lalu. Kenyataannya, penyakit nyeri sendi akibat asam urang hanya merupakan sebagian kecil dari semua keluhan nyeri sendi.

Di samping itu terdapat anggapan dalam masyarakat untuk menghindari sayuran hijau dan kacang-kacangan jika mengalami nyeri sendi, baik oleh karena asam urat atau bukan. Hal ini tidak terbukti secara ilmiah. Begitu pula obat penurun asam urat (alopurinol) yang sering kali salah digunakan untuk keluhan nyeri sendi. Padahal obat ini tidak dapat menghilangkan nyeri. Bahkan, efek obat itu terkadang menyebabkan nyeri semakin bertambah, atau dapat menyebabkan reaksi alergi yang berat, sampai kerusakan ginjal dan kematian.

Reumatik adalah kumpulan penyakit dengan kelainan pada sistem tulang-otot (muskuloskeletal) dan sendi, termasuk kelainan pada jaringan ikat. Ada lebih dari seratus macam penyakit yang menyebabkan nyeri otot dan sendi. Dan, penyakit reumatik akibat peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) hanya merupakan salah satu dari berbagai macam penyakit yang ada.

Data dari Poli Reumatologi Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung selama Januari sampai dengan Desember 2010 menunjukan, kurang lebih 73 persen pasien nyeri sendi yang datang berobat mengalami osteoarthritis atau dikenal dengan istilah pengapuran dan bukan akibat asam urat. Hanya seitar 3,3 persen yang mengalami nyeri sendi disebabkan kadar asam urat atau dikenal sebagai arthritis gout.

Prevalensi arthritis gout di dunia berkisar1-2 persen dan mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan dua dekade sebelumnya. Di Indonesia, prevalensi arthritis gout belum diketahui secara pasti dan cukup bervariasi antara satu daerah dengan daerah yang lain. Suatu penelitian di Jawa Tengah mendapatkan prevalensi arthritis gout sebsar 1,7 persen, sementara di Bali didapatkan prevalensi hiperurisemia mencapai 8,5 persen.

Lalu apa itu arthritis gout? Artritis gout merupakan penyakit radang pada sendi yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat, disertai dengan bengkak, hangat, kadang kemerahan pada sendi yang terkena dan sulit untuk digerakkan. Penyakit ini diakibatkan oleh deposisi kristal monosodium urat (MSU) di dalam sendi yang memicu reaksi peradangan. Keadaan ini sangat berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Namun, orang yang mengalami hiperurisemia belum tentu menderita artritis gout.

Peningkatan kadar asam urat di dalam darah seseorang berhubungan dengan dua faktor yaitu produksi yang berlebihan (overproduction) atau pengeluaran asam urat yang menurun (underexcretion) melalui ginjal atau kombinasi keduanya.

Sipa saja yang bisa terkenal? Artritis gout umumnya dijumpai pada laki-laki dari semua usia, paling sering pada dekade kelima atau keenam. Namun, pada perempuan umumnya dijumpai pada usia lanjut (lansia) atau sesudah menopause. Faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya artritis gout antara lain, penyakit komorbiditas seperti kegemukan, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan diet tinggi purin serta konsumsi alkohol. Di samping itu obat-obatan tertentu dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat. Contohnya, obat diuretik yang digunakan pada penderita sakit jantung atau pirazinamid yang digunakan pada penderita TBC.

Apabila tidak diobati dengan cara yang benar artritis gout dapat menimbulkan serangan yang berulang, menjadi penyakit sendi menahun disertai pembentukan tofus (benjolan berisi kristal-kristal asam urat) serta dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi di samping kurusakan pada sendi itu sendiri. Komplikasi yang mungkin timbul adalah penyakit jatung, penyakit ginjal (batu ginjal), dan penurunan kualitas hidup maupun produktivitas kerja akibat nyeri, kecacatan karena kontraktur sendi serta peningkatan biaya pengobatan.***

Sumber: dr Laniyati Hamijoyo, SpPD-KR, M Kes. (Konsultan Reumatologi, staff pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RS Hasan Sadikin Bandung), */Pikiran Rakyat.

Badai Matahari yang tak Perlu Ditakuti

Isu kiamat 2012 menarik perhatian banyak pihak. Pada 2009, Sutradara Roland Emmerich membuat film bertajuk “2012”, sebuah tanyangan sains fiksi tentang fenomena bencana besar yang melanda dunia. Film tersebut juga mengacu pada ramalan suku Indian Maya pada kalender kuno mereka.

Banyak yang kemudian mengaitkannya juga dengan peristiwa badai Matahari (solar storm) yang juga dianggap akan menyebabkan bencana dahyat pada 20012 ini. Bahkan, sudah banyak situs serta blog yang mengaitkan beragam fenomena astronomis dengan potensi kehancuran peradaban pada tahun ke-12 di milenium ketiga ini. Bagaimana sebetulnya yang terjadi?

Banyak ilmuwan sudah merilis pernyataan menolak spekulasi kiamat akibat badai Matahari pada 2012. Namun, pengetahuan tentang apa sebenarnya badai Matahari itu sendiri masih banyak yang belum diketahui secara utuh. Sebenarnya, peristiwa badai Matahari bukan hal yang langka. Permukaan Matahari selalu diwarnai letupan-letupan, mulai kecil hingga besar. Intensitas dan frekuensinya mulai dari beberapa kali dalam sehari atau malah sekali dalam seminggu.

Matahari mengalalmi siklus rata-rata 11 tahunan (antara 9-14 tahun) yang bermula dari periode aktivitas rendah, yang disebut solar minimum, hingga periode di mana aktivitasnya meningkat, yang disebut solar maximum. Solar maximum terakhir terjadi pada tahun 2000. Dengan demikian, badai Matahari sesungguhnya bukan peristiwa aneh yang langka. Fenomena ini adalah bagian yang normal dari siklus kehidupan Matahari.

Badai Matahari atau aktivitas puncak surya itu terakhir terjadi pada 1989, kemudian terjadi pada 2000, dan nanti pada 2012 atau 2013. Seharusnya aktivitas puncak itu terjadi pada 2011, tetapi titik minimumnya bergeser sehingga mundur ke 2012 atau 2013.

Badan Antariksa Amarika Serikat (NASA) memperingatkan, jika sepanajng tahun 2012 dan 2013 aktivitas Matahari tengah meningkat dan mengakibatkan badai Matahari yang lebih sering di Bumi. Badai Matahari (coronal mass ejection/CME)) merupakan pelepasan energi besar radiasi dan gas pembakaran dari permukaan Matahari. Radiasi ini menyebar ke luar angkasa dan akan sampai ke atmosfer Bumi.

Badai Matahari yang cukup besar ini diperkirakan bisa mengakibatkan badai magnetk di Bumi sehingga kerusakan listrik, sinyal telefon, dan kekacauan global positioning system (GPS). Ini pula yang tampaknya mejadi penyebab gejala gangguan sinyal telefon seluler yang kita miliki pada akhir tahun 2011 dan menjelang awal tahun 2011 atau sekitar tiga hari.

Menurut pernyataan The National Oceanic and Atmospheric Administration’s Space weather Prediction center, seperti dilansir Daily Mail, 30 Desember 2011, “badai geomagnetis kategori G1 (minor) diprediksi terjadi 28 dan 29 Desember karena tibanya beberapa kali CME. Gangguan sinyal radio kategori R1 (minor) akan terjadi hingga 31 Desember.”

Mennururt Nasa, penduduk Bumi tidak perlu khawatir karena badai kali ini tidak akan menimbulkan situasi chaos alam semesta. Seandainya cuaca memungkinkan, badai Matahari akan menghasilkan fenomena alam indah, aurora. “Ada 20 sampai 40 persen peluang terjadinya badai geomagnetik. Jika Anda tinggal didataran tinggi, perhatikan terjadinya aurora yang sangat indah,” demikian Solar Dynamics Observatory Nasa menulis dalam akun Twitternya.

Menurut Nasa, satu-satunya dampak yang dikwahatirkan dari fenomena badai Matahari yang tengah memasuki aktivitas puncak pada 2012 samapai 2013 ini adalah kebergantungan yang sangat besar dari manusia terhadap teknologi. “Masyarakat modern sangat bergantung pada system berteknologi tinggi seperti GPS dan komunikasi satelit. Semua ini sangat rentan dengan badai Matahari.” Kata Lika Guhathakurta, Fisikawan Nasa. Unutk mengatasinya NASA mengaku sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan penyedia teknologi untuk mewaspadai dampak badai Matahari.

Astronom terkemuka Inggris Ricard Chistoper Carrington adalah orang pertama yang mengamati fenomena badai Matahari. Pada 1 September 1859, Carrington yang saat itu berusia 33 tahun, sedang berada di observatoriumnya sambil melakukan pengamatan. Seperti biasa, Carrington mengamati Matahari lewat citra proyeksi pada sebuah layer yang dihasilkan oleh teleskop. Dengan teliti ia menggambar bintik Matahari yang terlihat.

Ia terkejut saat melihat dua titik cahaya putih menyilaukan yang muncul di atas cahaya itu terlihat semakin intens dan segera berubah bentuk menjadi seperti bentuk ginjal. “Saya berlari memanggil orang lain uintuk ikut melihat. Ketika saya kembali sekitar semenit kemudian, saya terkejut karena titik itu telah berubah bentuk,” kata Carrington.

Pemandangan itu hanya berlangsung selama lima menit. Namun, apa yang diakibatkan terhadap Planet Bumi akan selalu dikenang sebagai salah satu peristiwa astronomi paling menakjubkan (atau menakutkan) yang pernah terjadi. Apa yang dilihat Carrington adalah lidah api putih Matahari (white solar flare) yang muncul akibat ledakan magnetk Matahari. Ledakan ini tidak hanya menghasilkan cahaya yang terlihat oleh mata, tetapi juga menghasilkan awan partikel super raksasa yang mengeluarkan pusaran magnetk yang dikenal dengan sebutan coronal mass ejection (CME).

CME yang tercipta itu bergerak langsung menuju Bumi dan tiba hanya dalam tempo 18 jam. Ini cukup luar biasa, mengingat pada umumnya perjalanan itu akan ditempuh dalam waktu tiga atau empat hari. Ketika CME itu menghantam Bumi, medan magnet yang menyelubungi bumi menjadi terganggu sehingga menciptakan badai geomagnetk terbesar yang bernah tercata di dalam sejarah.

Langit di atas bumi segera dipenuhi dengan aurora berwarna merah, hijau, dan ungu. Cahaya-cahaya itu begitu luar biasa sehingga malam yang gelap terlihat terang benderang seperti siang hari. Luar biasanya, aurora itu bahkan bisa terlihat di wilayah-wilayah tropis seperti Kuba, Bahama, Jamaika, dan Hawai. Namun, efeknya tidak hanya sampai di situ. Pertunjukan aurora yang indah itu ternyata disertai kerusakan besar pada system komunikasi di Eropa dan Amerika. Peristiwa itu kemudian di sebagai Carringtin Event.

Kembali ke kekhawatiran tentang fenomena badai Matahari, kita bisa belajar dari fenomena Millennium Bug atau Y2K ketika kta masuk ke era milenium ketiga awal tahun 2000. Saat itu, banyak prediksi ekstrim akan terjadi kekacauan adminstrasi dan turunannya akibat computer tidak bisa menyesuaikan dengan pergantian era melanium. Kenyataannya, kita kini telah masuk ke tahun ke-12 di era milenium ketiga dengan baik-baik saja.

Sumber: Dewi Setiawaty/dari spaceweather.com, nasa.org, Nat-Geo, dan sumber lain,*** (Pikiran Rakyat)

Kampung Dukuh dengan Adat Tradisinya

Kampung Dukuh yang keberadaannya sudah tiga abad ini. Berada di pegunungan Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Kampung Dukuh terbagi empat bagian, yaitu: Dukuh Tonggoh (Dukuh Jero), Dukuh Landeuh (Dukuh Luar), Tanah karamat dan Tanah Tutupan. Dukuh Tonggoh, sampai sekarang masih taat terhadap larangan adat, seperti tidak diperbolehkan membuat rumah dengan bahan bangunan tembok atau genteng, tidak boleh menjadi pedagang, dan tidak boleh menjadi pegawai negeri.

Setahun sekali warga Dukuh Tonggoh dan Dukuh Landeuh merayakan upacara Wisata Jaroh, Mandi Barokah, Ngabungbang, Maturan Tuang dan Maneja. Setiap tanggal 14 Maulid mengadakan acara muludan dengan ritual ngalap cai karuhun. Sertiap ritual yang diselenggarkan di Kampung Dukuh, selalu dihadiri oleh warga di luar Kampung Dukuh.

Terdapat tiga dasar warisan leluhur yang harus diperhatikan seluruh warga Kampung Dukuh. Pertama, warga Dukuh harus memelihara kampungnya sendiri. Kedua, harus menjaga makan karuhun (leluhur), makam Syeh Abdul Djalil. Ketiga, harus memelihara hutan supaya tetap memberi kehidupan untuk manusia.

Barang siapa yang berani merusak (menebang pohon) di Leuweung tutupan (leuweung Goong), akan kena musibah (sakit). Kecuali untuk kepentingan umum atau membangun rumah yang rusak karena bencana.*** (Galura)